Surga-surga Wisata ini Penyebab Saya Jatuh Cinta Pada Sulawesi Tenggara

Sulawesi Tenggara, salah satu Provinsi di Timur Republik ini bisa dibilang adalah cinta pertamaku pada negeri nan elok Indonesia.  Meski mewarisi darah Bali dari bapak dan ibu, tapi saya lahir dan besar di Kendari, sehingga  setiap kali ada yang bertanya, “Liburan mudik kemana?” Dengan yakin dan menahan rindu saya akan menjawab, “Kendari!” ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara.

Selain karena bapak ibu memang menetap disana, banyak hal yang selalu membuat saya kangen pada kota kelahiran tercinta ini, dari kenangan masa kecil, para sahabat, kuliner hingga pesona alamnya.  Nah, berhubung saya sekarang sudah berkeluarga, untuk mudik tak mungkin sendiri dong, pastinya butuh dana yang tak sedikit, jadi memang kudu pinter-pinter nyari tiket pesawat murah agar bisa berangkat sekeluarga tanpa harus menguras tabungan.

Bicara mengenai potensi wisata, seperti layaknya kawasan timur Indonesia yang identik dengan wisata bahari, begitupun Sultra.  Hampir di seluruh kabupaten tersedia pantai-pantai menawan yang mengundang untuk dinikmati. Bagaimana tidak, wilayah provinsi ini memang terpisahkan oleh pantai, menjadi pulau-pulau kecil yang untuk mengunjunginya kita harus menyebrangi lautan. Beberapa referensi wisata yang wajib dikunjungi di Sultra antara lain

Pulau Bokori

Senja di Bokori.  Foto by Ahmad Nizar
Senja di Bokori. Foto by Ahmad Nizar

Saat ini Pemda setempat sedang gencar-gencarnya mengembangkan wisata ke pulau Bokori.  Berbagai usaha dilakukan termasuk memperbaiki infrastruktur agar memudahkan transportasi menuju pulau yang tampak menyendiri di tengah lautan luas ini.

Saya ingat betul, dulu selagi masih tinggal di Kendari, mendengar kata Bokori yang terbayang adalah pulau yang sangat jauh dan tak terjangkau.  Namun kini, Bokori berkembang menjadi pulau yang cantik, terutama setelah event festival Bokori di tahun 2015 silam.  Tingkat kunjungan wisata ke pulau inipun mengalami peningkatan.  Salah satu daya tarik Bokori adalah pasir putih nan bersih yang mengelilingi pulau. Pokoknya pas banget deh buat goler-goler manis dan bersantai ala turis.

Untuk berkunjung ke sana, ada dua cara yang bisa ditempuh yaitu langsung melalui jalur laut, dari pelabuhan Kendari atau melintasi jalan darat terlebih dahulu hingga ke perkampungan suku Bajo, untuk kemudian menyebrang lautan dengan jarak yang lebih dekat.

Wakatobi

Destinasi wisata yang satu ini tak diragukan lagi keindahannya.  Bahkan sebelum terkenal di dalam negeri, Wakatobi sudah lebih dulu menjadi tujuan wisata favorit wisatawan asing.  Ketiklah kata Wakatobi di mesin pencari, maka dihalaman pertama akan muncul artikel-artikel berbahasa asing yang mempromosikannya.

Pesona bawah laut Wakatobi. Foto bya Ahmad Nizar
Pesona bawah laut Wakatobi. Foto by Ahmad Nizar

Paket diving untuk bercumbu dengan aneka biota laut dan terumbu karang adalah kegiatan wisata paling dicari jika berkunjung ke Wakatobi.  Dulunya, resort-resort disini bahkan dikelola oleh orang asing, sehingga Wakatobi sering disebut juga daerah dolar.  Bersyukur, Pemda setempat cepat tanggap, dalam perkembangannya masyarakat lokal juga diberdayakan dan terlibat langsung dalam industri pariwisata wilayah ini.

Untuk sampai ke Wakatobi, tersedia penerbangan langsung (dengan pesawat kecil, biasanya sistem sewa paket) atau bisa juga melalui bandara Haluoleo di kota Kendari terlebih dahulu untuk kemudian melanjutkan perjalanan menyebrang dengan kapal menuju Buton lalu ke Wakatobi.

Pulau Labengki

Pernah ke Raja Ampat? Atau pengen kesana tapi belum kesampaian karena berat diongkos? Cobalah ke Pulau Labengki saja dulu.  Pulau yang disebut-sebut sebagai miniatur Raja Ampat ini terletak di Kabupaten Konawe Utara, berupa gugusan pulau-pulau kecil nan cantik dengan teluk dan airnya yang jernih.  Teluknya sendiri jika dfoto dari udara tampak berbentuk hati sehingga dikenal sebagai Teluk Cinta.

Pulau Labengki
Pulau Labengki, miniatur Raja Ampat. Foto by Ahmad Nizar

Hampir semua wilayah bahari di Sultra (dan Sulsel) pesisirnya ditempati oleh suku Bajo.  Jadi jangan kaget kalau setiap mendarat di pulau-pula kita akan bertemu dengan mereka.  Tak perlu sungkan, penduduk setempat sangat ramah kok menerima wisatawan.  Oh ya, salah satu atraksi menarik selagi naik kapal menuju Labengki ini adalah adanya anak-anak nelayan yang mendekati kapal dan minta uang logam.  Mereka bukan peminta-minta ya, tapi memang demikian atraksinya.  Lemparkan logam itu ke laut, mereka akan menyelam untuk mencarinya.  Lumayan buat hiburan sepanjang pelayaran.

Buat yang pengen honey moon, di Labengki juga tersedia vila yang bisa disewa. Hampir sama dengan Wakatobi, berenang dan snorkeling menjadi kegiatan favorit di sini. Atau mau sekedar foto-foto cantik, dijamin puas deh disini.  Viewnya menawan.  Pastikan memakai alas kaki yang nyaman, karena trekking menuju ke atas akan melintasi karang-karang yang cukup terjal.

Wawolesea

Kalau tiga destinasi di atas mengungkap keindahan wisata bahari, kali ini saya memperkenalkan wisata pemandian air panas alami, Wawolesea. Terletak di Desa Wawolesea, Kec. Lasolo, kawasan ini menyajikan pemandangan alam yang memukau.

Hamparan Kolam air panas berundak-undak. Sumber foto dari sini
Hamparan Kolam air panas berundak-undak. Sumber foto dari sini

Berada di pegunungan kapur, beberapa titik terlihat mata air panas yang kemudian mengalir ke kolam-kolam permandian yang terbentuk secara alami, berundak-undak seperti terasering sawah.  Bedanya kalau areal persawahan kita disuguhi warna hijau, maka di Wawolesea kita disuguhi perpaduan warna putih dan biru dari air belerang yang hangat.

Tebing kolam yang terbentuk secara alami. Foto dari sini
Tebing kolam yang terbentuk secara alami. Foto dari sini

Jika umumnya wisata air panas ditempat lain mengeluarkan air tawar, maka tidak demikian di Wawolesea.  Airnya asin serupa air laut.  Tak perlu ragu untuk mandi disana, air yang terus mengalir dari sumbernya, menjadikan kolam tetap jernih meski telah dipakai berendam oleh pengunjung.

Menyebut Wawolesea, memori saya melayang ke masa 16 tahun lalu, jaman masih mahasiswa kami pernah mengadakan working camp di Desa ini.  Seingat saya, kolam-kolamnya belum terbentuk sebagus sekarang.  Ternyata perjalanan waktu menjadikannya lebih cantik dan menarik.  Ibarat wanita, dulu masih polos, sekarang udah pandai berdandan, modis pula.  Makin memikat deh hahaha.

*****

Bagaimana? Tak salah khan kalau saya jatuh cinta pada daerah kelahiran saya ini.  Sebenarnya masih banyak surge-surga tersembunyi lainnya yang belum banyak terekspose dari Bumi Anoa, julukan lain untuk Sultra, baik pantai maupun jenis wisata lainnya.   Sebut saja air terjun Moramo yang berupa air terjun bertingkat-tingkat dan sangat cantik atau air terjun Samparona dan Tumburano yang tak kalah menawan.  Ada juga Tamborasi, sungai terpendek kedua di dunia setelah sungai Reprua di Georgia.  Sungai Tamborasi hanya terbentang sepanjang 20 meter saja dari sumber mata air dan langsung bermuara ke laut.

Ini dia agenda rutin saya saat mudik. Menanti senja di Teluk Kendari bersama keluarga tercinta
Ini dia agenda rutin saya saat mudik. Menanti senja di Teluk Kendari bersama keluarga tercinta

Ou, bahkan sekedar bersantai menikmati senja di Teluk Kendari juga bisa jadi pilihan yang bikin nagih. Dan yang tak kalah menarik tentu saja wisata kulinernya. Juaraaaaa dan menggoyang lidah banget deh. Tuh khaaaan…. Saya jadi beneran pengen mudik. Kangen tingkat dewa boooo.

Nah, buat kamu yang belum tahu mau kemana liburan panjang nanti, terbang ke Kendari bisa banget jadi pilihan.  Pesan tiketnya jauh-jauh hari deh.  Kalau saya sih pastinya bakalan pesen ke Tiket2.com yang udah ketahuan harganya gak pake PHP.

Selamat berlibur

 

18 thoughts on “Surga-surga Wisata ini Penyebab Saya Jatuh Cinta Pada Sulawesi Tenggara

  1. Dewi Nielsen says:

    Gile ya ..cantik banget alamnya. mau cobain diving di.Wakatobi…terkenal banget ini yak..Alam kita memang juara, semoga terjaga selalu ya mbak…aku geli lait tebing yang terkikis itu loh…:D

  2. Iyaaaaaa Indonesia punya sejuta pesona yang super kece. Pokoknya Indonesia itu alamnya menawan banget dah
    Hahaha tebing terkikis di Wawolesea ya, aish itu karena fotonya dari deket mbak. Coba agak jauh. Cantik banget kok

  3. Jadi pengen ke Sulawesi Tenggara. Dulu, dekat rumahku banyak mahasiswa dari Sultra. Dari mereka saya mendengar nama-nama asing yang membuatku ingin ke sana. Sayang gak ada yang ajak, hehehe

Leave a Reply to ririn Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *