8-1

Damai dalam Senandung Sunyi Candi Sukuh

Candi Sukuh

Hari sudah menjelang sore ketika kami tiba di Candi Sukuh. Perjalanan melintasi jalur yang cukup meliuk-liuk dengan lereng terjal mengantarkan kami ke candi yang terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyaso, Karanganyar, Jawa Tengah ini.  Bersyukur banget saat kami tiba sepertinya alam cukup bersahabat, ditandai dengan kabut yang hanya tipis-tipis saja melingkupi komplek candi.  Padahal sebelum ke sini, kami sempat hopeless mengingat sebelumnya di Candi Cetho yang berjarak sekitar 10 km dari Sukuh, kami berangkat saat kabut tebal telah turun melingkupi candi sehingga membuat jarak pandang terlampau pendek.

Setelah melapor dan mohon ijin ke kantor pengelola, bersama-sama kami memasuki area candi.  Sama seperti di Cetho, tujuan kami melakukan persembahyangan di altar utama yang terletak di mandala ketiga, mandala tertinggi Candi Sukuh.  Karena sudah mengenakan pakaian adat (kemben, kebaya, blangkon dll), maka kami tak perlu mengenakan kain kotak-kotak yang umumnya dibagikan kepada pengunjung yang mengenakan pakaian biasa.  Continue reading “Damai dalam Senandung Sunyi Candi Sukuh”

8-1

Suara Alam dari Candi Cetho Untuk Pelestarian Cagar Budaya Indonesia

Menapakkan kaki menaiki satu demi satu anak tangga menuju tingkatan-tingkatan teras Candi Cetho, hati saya bertanya-tanya, kira-kira seperti apa perasaan Van de Vlies, arkeolog Belanda yang pada tahun 1842 menemukan 14 teras atau punden bertingkat memanjang dari Barat ke Timur yang meski tertutupi oleh lumut, namun kemegahannya tetap tak dapat disembunyikan. Di tengah hutan, di lereng Gunung Lawu, dalam sebuah perjalanan tiba-tiba bertemu bangunan kuno yang entah kapan dibangun, berdiri megah di ketinggian. Membayangkannya saja saya sudah merinding.  Seperti nonton film-film penemuan harta karun.

Sejak pagi di Dusun Jlono, tempat kami menginap, saya excited sekali mengingat perjalanan hari itu adalah ke Candi Cetho, sebuah destinasi yang saya impikan sejak lama untuk dikunjungi.  Agenda ke Candi Cetho sudah lama kami rencanakan, bahkan beberapa kali rasanya sudah di depan mata banget, lalu karena sesuatu dan lain hal kemudian batal.  Ah, rupanya saya baru berjodohnya kali ini.  Semesta tahu kapan waktu yang tepat. Continue reading “Suara Alam dari Candi Cetho Untuk Pelestarian Cagar Budaya Indonesia”

8-1

Seru Banget! Sensasi River Tubing di Kali Pucung

Bersenang-senanglah
Karena hari ini akan kita rindukan
Di hari nanti . . .

*****

River Tubing Kali Pucung

Hayoooo siapa yang auto nyanyi pas baca penggalan lagu di atas? Gak usah malu-malu gitu deh.  Ngaku aja.  Berarti kita masih seangkatan ya #eh #janganbahasumur

Masih dari edisi libur lebaran di Dusun Jlono, yang sudah berlalu sebulan lebih dan baru ditulis sekarang, kali ini saya akan bercerita tentang  serunya rafting ala-ala dari Kali Pucung.

Baca juga : Pesan Toleransi dari Dusun Jlono, Kemuning, Karanganyar

Nanti kita berenang di sini,” kata Cinthya, putri Bapak Paryanto yang bareng di mobil kami dalam perjalanan mudik ke Jlono ini.  Fyi, selama liburan kami menginap di rumah orang tua Pak Paryanto.  Tangannya menunjuk Kali Pucung.  Continue reading “Seru Banget! Sensasi River Tubing di Kali Pucung”

8-1

Pesan Toleransi Dari Dusun Jlono Kemuning Karanganyar

Setiap kali traveling, saya belajar banyak hal.  Bertemu hal-hal baru yang memperkaya ruang pikir dan hati.  Apalagi kalau travelingnya ke tempat-tempat yang punya kearifan lokal yang unik, natural dan berbeda dengan kebiasaan di daerah lain pada umumnya, sungguh bikin hati hangat dan bahagia.

Pada dasarnya semua pengalaman traveling sangat berkesan.  Masing-masing memberi warna dan kesan yang berbeda.  Belum banyak memang tempat yang kami kunjungi.  Fyi, tim traveling terbaik saya adalah keluarga kecil kami.  Sejak Prema masih piyik, kami sudah mengenalkannya dengan perjalanan ke banyak tempat di Indonesia.

Libur lebaran tahun ini, kami sekeluarga bertandang ke Dusun Jlono, letaknya di Desa Kemuning, Kec. Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah.   Ikut pulang kampung ke rumah bapak Paryanto dan bu Erna yang kebetulan mau mudik juga.  Beriringan dari Bogor lalu masuk dalam ramainya arus mudik di tol trans Jawa.  Ramai tapi tak macet.  Kondisinya jauh berbeda dengan mudik kami 4 tahun lalu ke Bali atau 3 tahun lalu ke Dieng.  Terjebak macet dimana-mana yang bikin perjalanan terasa sangat melelahkan. Continue reading “Pesan Toleransi Dari Dusun Jlono Kemuning Karanganyar”