Kemarin, di salah satu jejaring sosial media saya terhubung dengan seorang kawan lama. Kawan ngebolang jaman masih kinyis-kinyis dulu. Ngobrol ngalor ngidul sampai berlanjut ke jaringan pribadi via telefon, kami cekikikan memutar memori mengenang kelakukan jaman purba. Ini kok yo kesannya udah tuwir banget ya kami hihihi. Sampai pada satu celetukan dari dia, “eh, kamu tuh ya, bener-bener deh. Apa yang kamu jalani sekarang, persis seperti cita-citamu dulu,” begitu katanya.
“Haaaa! Masa sih?” Saya bingung sekaligus meraba-raba kemana arah pembicaraannya.
“Iyalah. Ingat gak, dulu kita pernah ngobrol-ngobrol tentang masa depan. Waktu kita di Bogor itu lho. Kamu bilang asik juga tinggal disini ya. Udaranya sejuk, trus hujan gerimisnya terasa romantis.” Continue reading “Peluk Erat Mimpimu, Tuhan Akan Buka Jalannya”