Ringan, segar, kocak dan menghibur namun tetap menampilkan realita. Itu kesan pertama saya saat menyaksikan premiere film Mars Met Venus beberapa hari lalu. Menampilkan konsep yang unik dan baru pertama kali di Indonesia, film ini terbagi menjadi dua part, dari sudut pandang perempuan (part cewek) dan sudut pandang laki-laki (part cowok). Kedua part ini bukan film bersambung ataupun berseri namun dengan mengusung judul yang sama, scene yang ditampilkan saling melengkapi satu sama lain sehingga menonton keduanya menjadikan kita mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan secara utuh.
Kisah cinta memang selalu asyik untuk diulik. Menyenangkan untuk dibahas. Menarik untuk dikepo-in. Banyak sekali sudut pandang yang bisa dipakai untuk menceritakan satu saja kisah cinta. “Men are from Mars, Women are from Venus” adalah perumpamaan yang sudah tak asing lagi tentunya. Meski berasal dari latar belakang yang jauh berbeda, bukan berarti dua kutub ini tak bisa bertemu dong, karena cinta memang datang untuk menyatukan perbedaan. Continue reading “Mars Met Venus ; Karena Cinta Tak Butuh Alasan”