“Bu, Prema mau dong satu lagi banananya,” Pinta Cah bagus usai mencicipi sepotong Bogor Banana yang baru saja saya buka sore tadi.
“Prema suka?”
“Suka banget, Bu. Enaaak. Boleh ya satu potong lagi,” katanya dengan wajah memohon
Ini pertamakalinya Prema menikmati kue bika dan langsung jatuh cinta. Biasanya Prema gak terlalu mudah mencoba makanan baru. Bukan pilih-pilih makanan sih, tapi memang dia sering agak ragu kalau harus mencicipi makanan yang belum pernah dimakan sama sekali. Tapi tadi dia langsung tertarik karena melihat bentuknya. Iya, Prema pecinta pisang dan keju. Pas banget kue yang satu ini berbentuk pisang dengan taburan keju. Klop deh sama seleranya.
Sudah cukup lama saya melihat outlet Bika Bogor Talubi di Bogor. Sering melintas didepannya dan selalu penasaran pengen mencoba rasanya. Baru hari ini kesampaian. Rupanya nama Talubi adalah singkatan dari Talas dan Ubi, dua jenis umbi-umbian khas yang sejak dulu terkenal sehat sebagai sumber karbohidrat dengan serat tinggi dan kadar gula rendah.
Kalau dulu ubi dan talas hanya diolah dengan kukus, goreng atau kolak, kini pengolahannya lebih kreatif. Siapa sangka umbi-umbian ini bisa diolah menjadi bika, penganan enak yang cocok dihidangkan kapan saja, baik sebagai teman bersantai maupun dalam acara-acara formal. Judulnya, makanan tradisional yang naik kelas. Inovasi ini tak ayal menempatkan Bika Bogor Talubi sebagai pilihan oleh-oleh khas Bogor. Pokoknya yang unik-unik, pasti langsung dapat tempat deh di hati pemburu kuliner. Iya khan?
Makin kesini, Bika Bogor Talubi yang tak henti berinovasi lantas mencoba membuat bika dengan aneka bahan pangan lainnya seperti nangka, pisang dan pandan. Dan ternyata semua memberi kejutan rasa yang berbeda. Kebetulan saya sudah mencoba ketiganya dan jatuh cinta. Mari kita intip satu persatu.
Bika Coco Pandan
Sesuai namanya, bika ini tentunya berwarna hijau. Aroma wangi pandan menyeruak keluar saat kotaknya dibuka. Menggiurkan sekali. Saya menyukai kelembutannya. Biasanya bika agak susah diiris, tapi yang ini tidak. Meskipun lembut dan kenyal, tetap bisa diiris rapi. Teksturnya juga bersarang sempurna. Bika banget deh pokoknya. Untuk membawa pulang sekotak bika coco pandan, kita cukup merogoh kocek Rp. 35.000,- saja.
Seorang kawan yang kebetulan sedang main ke rumah saya sore tadi, sempat mencicipi bika coco pandan ini. “Enaaak…,” begitu katanya. Sepertinya sepulang dari rumah saya dia langsung cuss mampir ke Talubi deh buat beli Bika.
Ou, pas mudik ke Kendari akhir tahun kemarin, saya membawakan oleh-oleh bika pandan ini buat keluarga di rumah. Ibu saya langsung suka. Enaaaaaak katanya. Awalnya beliau agak ragu, karena selama ini kalau makan bika rasanya terlalu manis. Tapi yang Cocopandan ini pas katanya. Ibu saya malah sampai bolak balik makan deh.
Bogor Banana
Nah, varian ini yang tadi saya sebutkan di awal artikel. Varian favorit Prema, putra saya yang berusia 7 tahun. Pecinta banana keju garis keras soalnya dia. Setelah merayu minta tambahan, akhirnya Prema menghabiskan 2 slice Bogor Banana dengan topping keju sekali duduk. Itupun dia masih minta tambahan satu slice lagi. Aduh, begini deh kalau sudah terlanjur suka, Prema memang agak susah distop jadinya. Akhirnya setelah berjanji akan memberi satu slice lagi setelah makan malam, baru deh dia nurut dan gak merengek lagi.
Di Bika Bogor Talubi, ada beberapa varian olahan pisang antara lain banana cheese cake, banana strawberry cream cheese, banana cheese cake coklat dan lain-lain. Kebetulan yang saya cobain adalah Bogor Banana original, dengan taburan keju dan sedikit lelehan coklat.
Saya tak pernah menyangka pisang yang begitu mudah kita temui sehari-hari bisa menjadi bahan dasar pembuatan bika. Kalau jenis cake sih sudah biasa ya, tapi untuk bika, sepertinya baru di Talubi saya menemukannya. Inovasi yang luar biasa. Bukan hanya ubi dan talas yang naik kelas, pisang juga segera menyusul.
Sama seperti bika coco pandan, bogor banana juga sangat layak dijadikan oleh-oleh. Satu kotak bogor banana berisi 6 slice bika berbentuk pisang. Tertata rapi dalam ruang-ruang tersendiri dilengkapi tutup rapat untuk mencegah kue ini terbalik atau tumpah jika dibawa dalam kondisi miring. Pokoknya bakalan aman sentosa sampai di tempat tujuan deh.
Bika Mini
Buat kamu yang penasaran mencicipi beberapa varian sekaligus hanya dengan membeli satu kotak, cobalah bika mini. Berisi 10 buah bika mini dengan 3 varian rasa yaitu talas, nangka dan pandan. Praktis banget. Cocok banget dijadikan oleh-oleh khas Bogor bila ingin bepergian keluar kota dan membawakan buah tangan bagi kerabat ataupun keluarga tercinta.
Yang unik menurut saya rasa nangka. Bisa aja nih idenya manfaatin buah di sekitar kita menjadi kue. Aroma nangkanya khas dan bikin ngiler. Sejak gigitan pertama, nangkanya terasa sekali. Meskipun, jujur buat ukuran lidah saya, yang rasa nangka ini agak kemanisan. Tapi buat suami saya, katanya pas. Ya, ini masalah selera. Takaran manis setiap orang khan berbeda. Atau mungkin karena saya sudah manis ya, jadi pengennya maem kue yang gak terlalu manis. Takut disemutin saya kalau manis ketemu manis. Hahahaha
Lahir di kota Bogor, tentunya tak ketinggalan bika yang diolah dari talas. Yes, Bogor memang dikenal juga sebagai kota talas. Sudah jadi trade mark kota Bogor deh si talas ini. Jadi ya, wajib ada dong biar sah Talubi jadi oleh-oleh khas kota Bogor.
Dikemas rapi dalam kotak cantik. Tenang saja, masing-masing bika ditempatkan dalam wadah sendiri sehingga tak akan lengket satu sama lain dan tentunya tak berubah bentuk. Tetap cantik sampai siap dihidangkan dan disantap. Harga per kotak Rp. 29.000,-
***
Baru tiga varian saja indra pengecap saya sudah menjelajah banyak rasa. Dan semuanya enak. Lidah saya ini termasuk lidah ndeso, taunya olahan makanan tradisional. Pecinta talas kukus bertabur kelapa dan kucuran gula merah, pecinta pisang goreng, kukus atau kolak, pecinta nangka dan penikmat aroma pandan. Olahan bika bogor talubi ini memuaskan lidah saya.
Saya sudah makan bika bogor talubi. Kamu kapan?
Sosial Media Line : @bikabogor IG : @bikabogor FB : Bika Bogor Email : talubi@bikabogor.com Telp. 0888-482-9296 Outlet Jl. Padjajaran 20 M Bogor Jl. Soleh Iskandar No 18 B Bogor Jl. Raya Gadog Sebelah Vimala Hills (Puncak)
Nyam nyammmm…pengen bika yang hijau ituu
Yang hijau itu enaaaaak
Aroma pandannya khas sekali. Wangi deh
Keliatannya enak nih. Tapi belum nemu tokonya kalo ke Bogor. Harganya terjangkau.
Ada alamatnya itu diatas mbak
Kalau ke Bogor coba melipir ke alamat2 itu
Plang tokonya gede kok
Semangaaaaat
Nyam..nyam..enak ya skrg mau makan bika gak usah nunggu lama-lama ke Medan, di Bogor juga ada 😊👍
Nah iya mas
Dulu kalau nyebut bika, yang terbayang langsung ya bika ambon dari Medan. Sekarang mah di Bogor aja tersedia aneka varian rasa. Wis jajan bikanya di Bogor aja
belum nyoba bika-nya ih
dari fotonya mah bikin ngiler dan katanya enak
klo banana-nya oke juta,
lapis talasnya yg aku suka, ada beda sama lapis dr toko sebelah. yg dari talubi ada renyah2nya, hehe
Wah aku malah belum nyoba lapisnya
Testimonimu bikin penasaran deh
Mau ah kapan2 nyobain lapis talasnya
Jadi makin penasaran sama rasa bika takubi hmmmm 😍
Cobain deh
Menurutku manisnya pas
Lembutnya juaraaaa
Jadi lafar sayah, mba Arni tanggungjawab
Bika rasa pandan kayaknya patut dicoba nih. Umumnya kan bika yang warna kuning ya?
Wahh enak-enak banget nih. Bogor punya bika ya, nggak cuma Medan punya bika Ambon. Boleh nih beli kalau lagi main ke Bogor
Ngiler liatnya mbaak, bika pandan itu mauuu banget deh.
Secara saya penggemar bika ambon, kudu cobain nih bika bogor. Makasih ya sharing nya
Bika, makanan kesukaan saya nih, enak gak eneg sih
Lezatnya Talubi,emmmmm yem yem yem