8-1

Istana (Bogor) Untuk Rakyat

Istana Bogor Untuk Rakyat

Tergesa saya menyiapkan diri pagi itu, 11 September 2018.  Gegas membangunkan Prema dan Ayahnya yang juga masih terlelap.  Kami kesiangan.  Padahal pagi ini kami sudah ada janji bersama teman-teman dari ATS untuk berkunjung ke Istana Kepresidenan di Bogor yang memang sedang dibuka untuk umum, dalam program Istana untuk rakyat (ISTURA).

Program ini berlangsung rutin setiap tahun, biasanya digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor sebagi rangkaian acara peringatan Hari Jadi Bogor (HJB). Tahun ini, ISTURA digelar selama 5 hari yaitu sejak 10 – 14 September 2018.  Terbuka untuk umum dan gratis.  Peserta hanya perlu mendaftar pada panitia untuk mendapatkan tiket.  Tak ada batasan jumlah peserta, namun ada syarat dan ketentuan yang wajib ditaati. Continue reading “Istana (Bogor) Untuk Rakyat”

8-1

Berkencan dengan Bintang-Bintang di Camping Ground Curug Seribu

Curug Seribu

Saya menurunkan kaca jendela, mengosongkan paru-paru lalu menghirup udara dalam-dalam untuk mengisinya kembali.  Kali ini, udara yang masuk terasa begitu sejuk.  Dihembuskan dengan lembut oleh semilir angin yang menembus sela dedaunan dan menghantar aroma pinus yang begitu segar.  Hal yang sama dilakukan oleh suami yang berada di belakang kemudi, pun oleh Prema yang duduk di bangku tengah.  Aktivitas ini menjadi pertanda bahwa kami sudah memasuki kawasan Taman Nasional Gunung Salak – Halimun.  Sebuah tempat di ketinggian, yang menawarkan udara segar dan panorama menawan.

Akhir pekan terakhir di liburan panjang kenaikan kelas tahun ini kami manfaatkan untuk camping.  Kalau biasanya kami camping mandiri, kali ini kami memilih mengikuti kegiatan bersama NDI (Nol Derajat Indonesia) Kids.  Digawangi oleh duo Ayah Bunda Keren, mas Yoki dan mbak Dinar yang menggagas organisasi sosial berbasis lingkungan, mengajak keluarga Indonesia untuk berkegiatan di alam dan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.  Keren ya semangatnya Continue reading “Berkencan dengan Bintang-Bintang di Camping Ground Curug Seribu”