Patah Hati Menjadi Energi untuk Seniman Ini Semangat Berkarya!

Sumber : Suara.com

Halo sahabat ngiringmelali….

Kalian kalau lagi patah hati, lagi bete, atau lagi bosan akan sesuatu biasanya ngapain? Kalau saya biasanya memilih makan, nonton atau traveling yang jauh. Kata seorang teman, traveling adalah obat patah hati yang paling manjur.  Lewat traveling, kita akan menemukan suasana baru, bahkan tak menutup kemungkinan bertemu dengan hati yang baru sebagai pengobat patah hati.  Setuju nggak?

Nah, lain lagi dengan Didi Kempot. Siapa yang tak kenal penyanyi lawas  pembuat lagu campursari dari Surakarta yang telah berkarir sejak era 90-an ini.  Sosok yang sukses mewarnai blantika musik tanah air dengan karya-karya lagunya yang viral.  Walau terkenal dengan lagu-lagu campursari, karya Didi saat ini bukan cuma dinikmati oleh orang dewasa dan orang tua saja, tapi anak-anak muda juga ikut menggandrungi lagu-lagunya.  Lirik lagunya banyak bercerita tentang patah hati lho, tapi tetap saja enak dan nyaman didengar.  Patah hati justru jadi inspirasinya.

Sworo angin angin sing ngeridu ati
Ngelingake sliramu sing tak tresnani
Pingin nangis ngetoke eluh neng pipi
Suwe ra weruh senadyan mung ono mimpi

Ngalemo ngalem neng dadaku
Tambanono roso kangen neng atiku
Ngalemo ngalem neng aku
Ben ra adem kesiram udan ing dalu

Banyu langit sing ono dhuwur khayangan
Watu gedhe kalingan mendunge udan
Telesono atine wong seng kasmaran
Setyo janji seprene tansah kelingan

Ademe gunung merapi purbo
Melu krungu swaramu ngomongke opo
Ademe gunung merapi purbo
Sing ning langgran Wonosari Jogjakarta

Janjine lungane ra nganti suwe-suwe
Pamit esuk lungane ra nganti sore
Janjine lungane ra nganti semene suwene
Nganti kapan tak enteni sak tekane

Banyu langit sing ono dhuwur khayangan
watu gedhe kalingan mendunge udan
telesono atine wong seng kasmaran
setyo janji seprene tansah kelingan

Baca deh lirik lagu yang berjudul “Banyu Langit” ini. Entah kenapa saya suka sama liriknya.  Pilihan kata-katanya terasa puitis dan menyentuh hati.  Meski membahas tentang kerinduan pada seseorang, tapi tetap asyik caranya menuang rasa.  Coba deh, mau bilang hujan aja pakai kata banyu langit.  So sweet khan ya?

Bukan hanya lagu ini aja sih, lagu lainnya juga sama puitisnya. Walau berbahasa Jawa, tapi penikmat lagu-lagunya bukan hanya mereka yang bersuku Jawa saja lho. Saya orang Bali, tapi kalau dengar lagu-lagunya Didi Kempot juga suka.  Saya bukan pecinta dangdut, tapi pengecualian buat dangdutannya Didi Kempot.  Iramanya enak dan bikin hati riang.  Bahkan untuk lagu-lagu yang maknanya mellow sekalipun tetap saja cukup nyaman didengar.

Trus apakah saya penggemarnya? Err… dibilang penggemarnya banget ya nggak juga sih.  Tapi kalau dengar lagunya, saya menikmati dan gak yang lantas protes minta dimatiin musiknya atau menjauh dari musik itu.  Saya memang bukan anggota “Sobat Ambyar” – nama komunitas penggemar penyanyi campursari ini, tapi terkadang hati saya ikutan ambyar saat mendengarkan lagu-lagunya.

Mau traveling, makan-makan atau malah bikin lagu, bebaaaas. Patah hati bikin ambyarnya jangan lama-lama.  Live must go on.  Yuk berkarya!

Baca juga : Update Medsos Saat Traveling, Yay or Nay?

Karena Unik, Nama Didi Kempot Semakin Dikenal

Lagu-lagu klasik dari Didi Kempot mulai merajalela ke generasi milenial yang dasarnya tidak begitu familiar dengan genre musik berbahasa Jawa. Sejak lagu-lagunya menjadi viral di tahun 2019, kini nama Didi Kempot semakin melambung dan dikenal banyak orang.

Lagu karyanya muncul di berbagai radio, platform, dicover penyanyi anak bangsa, hingga menjadi meme. Penyanyi yang kerap memakai blangkon saat manggung di berbagai event ini juga dibanjiri undangan untuk perform di berbagai panggung di Indonesia, mulai dari konser daerah hingga ibukota. Konsernya pun tidak cuma diisi oleh orang-orang itu saja, tapi juga dari berbagai suku dan ras Indonesia.

Berkat kepiawaiannya dalam membawakan lagu-lagu Jawa yang mampu membetot rasa syahdu para penggemar dengan tema-tema universal yang memang banyak dialami oleh semua orang, membuat Didi Kempot bisa menularkan virus ambyar dengan mudah yang malah membuat para pendengarnya jadi bersemangat.

Sumber : tirto.id

Didi Kempot menjelaskan bahwa alasan dia sering membuat lagu dengan tema patah hati dan cinta tidak lain karena berbagai hal, sebab lagu-lagu tersebut pernah dialami oleh semua orang. Ditambah lagi, kepiawaian Didi Kempot dalam menulis lirik lagu yang sangat menyayat hati tampaknya begitu handal.

Lagu-lagu karyanya, mulai dari Pamer Bojo, Sewu Kutho, Cidro, hingga Ambyar menjadi katarsis untuk para pendengarnya dalam meluapkan perasaan dan emosi. Terbukti dari berbagai momen konsernya yang selalu dipenuhi dengan anak muda yang ikut menyanyikan lagunya yang begitu pilu.

Hal ini membuktikan kalau sosok Didi Kempot merupakan ikon lintas generasi yang terus memberikan apresiasi dan juga semangatnya terhadap budaya-budaya tanah air. Tak bisa dipungkiri, jika irama lagu yang dibawakan oleh Didi Kempot tidak pernah gagal untuk mengajak para pendengar semua ikut berjoget.

Nah buat pecinta traveling dan lagi jomblo, aku sih rekomendasi lagu “Sewu Kuto”

Sewo kuto uwis tak liwati
Sewu ati tak takoni
Nanging kabeh
Podo rangerteni
Lungamu neng endi
Pirang tahun aku nggoleki
Seprene durung biso nemoni

Wis tak coba
Nglaliake jenengmu
Soko atiku
Sak tenane aku ora ngapusi
Isih tresno sliramu

Umpamane kowe uwis mulyo
Lilo aku lilo
Yo mung siji dadi panyuwunku
Aku pengin ketemu
Senajan sak kedeping moto
Kanggo tombo kangen jroning dodo

Ceritanya tentang seseorang yang menjelajahi berbagai kota untuk mencari keberadaan kekasih hatinya yang hilang. Haha semacam lirik patah hati ya, tapi enak lho didengerin. Apalagi kalau memang kondisi kitanya mirip-mirip sama isi liriknya, serasa mewakili perasaan deh.

Lagu ciptaan Didi Kempot dan Arie Wibowo ini adalah lagu lawas yang dulu berhasil melambungkan namanya di blantika musik tanah air. Langsung nyangkut di hati pendengarnya dan sejak itu Didi Kempot makin dikenal.

Saya suka. Saya suka.  Kalian gimana? Sudahkah kalian ikut ambyar hari ini?

 

Salam

Arni

37 thoughts on “Patah Hati Menjadi Energi untuk Seniman Ini Semangat Berkarya!

  1. Hmmm… The godfather of broken heart, eaa
    Mulai suka dengan lagu2nya Didi Kempot. Liriknya mengena. Bisa kami menyanyikan lagu dia sampai ambyarr haha

  2. Dulu sebelum menikah saya termasuk pendengar lagu Didi Kempot. Tetapi setelah memiliki anak, jarang sekali mendengarkan lagu orang dewasa.

    Lagu berjudul Ambyar ini saya belum pernah mendengar Mbak. Semoga lain waktu bisa menyempatkan untuk mendengarkan. Sebetulnya saya kudet dan selalu menunda kekepoan saya.

  3. Oh, ternyata kempot itu nama grup musiknya beliau zaman dulu ya. Aku gak terlalu ngikutin tentang beliau dan ayah yg gak terlalu suka dangdut jadi gak ngikutin juga. Tapi sekarang Didi Kempot ini emang lagi naik daun sih berkat lagu-lagunya yg relatable sama sadboy dan sadgirl, haha. Penasaran sama album barunya

  4. father of brokennn heartttt banget, pas lagi booming sama Didi Kempot ini jujur aja aku baru suka sama semua karya-karyanya hihi. Tapi beener sih kalo pas lagi patah hati itu timming yg pas untuk membumikan sebuah kerya hehehe

  5. Shafira says:

    Kalau aku lagi bete pilih bobo sih. Hehe. Lucu ya didi kempot namanya, pertama kali denger kukira pasti dia punya kempotan di pipinya😅😆

  6. ini mah idolanya bapak dan ibu aku dari dulu kala, wkwkwk, sekarang anak milenial pun juga idolanya beliau. ibu bapak aku semakin seneng karena merasa masih milenial juga. duh-duh, sobaat ambyaar ~

  7. Teman saya dulu suka banget nyanyi lagunya didi kempot. Memang asyik sih musiknya. Yuni malah nggak perduli sih itu lagu patah hati atau nggak. HEhehe

  8. Kenal didi kempot pas lagu stasiun balapan. Sering rame2 nyanyikannya di kostan. Sumbernya dari kawan kost yg brasal dr jawa. Maklum di sumatra agak jarang dengar lagu jawa hehe
    Moga beliau sukses terus yaaa

  9. Paling hapal sana Setasiun Balapan dong, “Neng setasiun Balapan… Kuto Solo sing dadi kenangan,, kowe karo akuuu… Naliko… Kowe ninggal aku…” musiknya riang tp kok isinya lagu perpisahan ya hehe… Nah dari lagu itulah sy tau Mas Didi Kempot ini

  10. Aku suka sih beberapa lagu oom Didi Kempot ini, lirik sama musiknya easy listening, sekalian belajar nerjemahin bahasa Jawa dikit-dikit 😀 Ternyata inspirasi lagu-lagunya bisa dari patah hati juga ya. Kalau aku patah hati biasanya hanya berakhir dengan nonton drama belasan episode terus tidur yang banyak 😀 *payah memang aku ini

  11. Patah hati, jatuh tertimpa masalah, kemudian bisa bangkit kembali itu merupakan kekuatan yang sangat powerful buat berkarya di bidang apapun.

    Didi kempot bisa begini, menyerap pengalaman patah hati banyak orang dan sukses menelurkan karya… berarti kita semua bisa juga melakukan hal senada pada bidang kita masing-masing.

  12. Fadli Hafizulhaq says:

    Sudah berkali-kali saya baca nama Didi Kempot, berikut ulasan tentang karyanya, di internet. Penyanyi lawas satu ini memang sedang digandrungi anak muda ya, karya-karyanya. Dulu waktu masih sekolah saya juga pernah mendengar karya Didi Kempot, tapi waktu itu beliau belum setenar sekarang.

  13. Setiap orang punya cara masing-masing yah untuk menghilangkan rasa penat.
    Kalau aku sendiri dapat diobati dengan sepedahan, makan kue dan nonton, tapi harus dilakukan sendirian gak boleh ada yang ngikut hehe.

    Lah keren amat pak Didi Kempot ngobatin galaunya pake karya, Tau-tau langsung jadi aja lagu sealbum haha.
    Emang karya yang bagus itu kadang berasal dari patah hati.
    Salut banget sama legendaris yang satu ini, empat jempol untuk beliau.

  14. Udah ngaku aja hayo kalo kita sama2 sobat ambyar nya mas Didi Kempot hehe. Beliau ini emang juara sih kalo nyiptain lagu, selalu meledak dipasaran. Musisi sesungguh nya nih mas Didi Kempot 😉

  15. Edelyne says:

    Saya juga bukan fans nya Didi Kempot sih, tapi masih oke juga kalau ndengerin lagu-lagunya , apalagi yang Cendol Dawet , bikin mood jadi riang hehehe.

  16. Wah, daku sejujurnya samar2 sama lagu beliau hihihihi..ga ngikutin juga sih. Tapi kalau baca lirik2 syair patah hatinya sih memang berasa ya kena gitu. Sambil melihat langit biru, bisa mewek itu yg hatinya patah berkeping2 hihihihi 😀

  17. Padahal Didi Kempot sudah lama malang-melintang di dunia hiburan tapi baru akhir-akhir ini bersinar terang karena sobat ambyar. Keren sih bisa konsisten berkarya selama bertahun-tahun

  18. Rini Novita Sari says:

    Ini musisi dri jaman aku TK atau SD. Skrg namanya makin tenar aja.. Hipe lagi..

    Keren yaa.. Tak termakan jaman malah bisa melekat ke hati anak muda skrg. Mayan. Remaja jdi tahu bahasa jawi. Hihi

  19. Kalau aku emang Sobat Ambyarr, Mbak. Sudah dari jaman dulu suka sama Sewu Kutho dan Terminal Tirtonadi. Pokok lagu kebangsaan banget kalau lagi naik bisa dari Jogja-Magetan.

  20. Bang Doel says:

    Saya gak terlalu menghitung berapa tahun Didi Kempot menunggu hingga sefenomenal ini. Tapi penantian sekian tahun itu terbayar sudah dengan lagunya yang diputar dimana-mana dan bias menembus seluruh kalangan.

  21. semenjak wfh, dan kemarin saat weekend keluarga inti pada ngumpul d rumah mertua dan mereka auto ngomongin om Didi K ini. Beneran menyihir mereka katanya dan auto pengen belajar bahasa jawa, jadi selama wfh berdendang lagunya Didi K ini

  22. Visya Al Biruni says:

    Aku Sebagaimana Jawa yang kemampuan memahami Bahasa Jawanya ngga 100% somehow tetep suka sama lagu2nya Didi Kempot. Ngga nyangka skrg bisa melirik hati para millenials, kirain baby boomer atau generasi X, Y aja

  23. Wiwid Vidiannarti says:

    Waaah aku baru tahu kalo jorgan #ambyar itu dari Didi kempot, padahal sering ikutan pake 😂
    Tapi bener loh, lagu-lagu yang dibawakan Didi kempot itu nggak hanya menyita perhatian orang dewasa aja, tapi anak milenial juga.
    Btw, aku juga tinggal di Bali, kak. Pendatang. Tinggal di Mahendradatta – Denpasar.
    Salam kenal dan salam literasi ya kak Arni.

Leave a Reply to Jasmi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *