8-1

Petualangan Kata-kata Dunia Digital Bersama Storytel

Storytel

Sore itu untuk kesekian kali ia mematut-matut celah di tembok. Letaknya di tengah lintasan retakan. Terletak 30 centi dari atas tembok dengan lebar sekitar 1 cm. Menurut perkiraan Petra panjangnya kira-kira 40 cm.  Pinggiran celah itu hijau kehitaman-hitaman oleh lumut. Sejumput tanaman liar tumbuh di situ. Daun-daunnya menjuntai, nyaris ke ujung celah. Terlihat saat aneh. Sepi dan sendiri. Tembok itu memang tampak sendiri, bahkan terlalu sendiri. Seolah tembok itu bukan merupakan bagian dari rumah tetangga  belakangnya, bahkan bukan bagian dari alam ini. Tembok itu tampak terasing. Terpencil. Terkucil. Tampak tertolak dari segala sesuatu.

Ia mendekati tembok. Disentuhnya pinggiran celah itu. Sesuatu menggigit ujung jarinya. “Aww..!” cepat ia menarik tangan. Rasanya seperti kena setrum. Setrum. Ia mengamati. Tak ada apa-apa di situ, selain rumput.

Continue reading “Petualangan Kata-kata Dunia Digital Bersama Storytel”
8-1

Cerahkan Hati, Cerahkan Hari, Cerahkan Wajah dengan Serum Pencerah dari Pond’s

Awal tahun ini menjadi kenangan tak terlupakan dalam kisah keluarga kami.  Untuk pertamakalinya, kami bertiga berada dalam satu kamar di luar rumah dengan segala kegalauan. Kalau biasanya akhir hingga awal tahun staycation di hotel atau sedang liburan ke tempat-tempat indah, kali ini staycationnya di Rumah Sakit. Suami dan Prema kena demam berdarah. Otomatis saya juga ikut nginap di Rumah Sakit sebagai penjaga pasien. Jangan tanya gimana galaunya. Sungguh, saya butuh sesuatu buat mencerahkan hari, hati dan wajah.

Continue reading “Cerahkan Hati, Cerahkan Hari, Cerahkan Wajah dengan Serum Pencerah dari Pond’s”