“Nyepi nanti ndak pulang?” tanya Ibu saya, beberapa tahun lalu
“Maaf bu. Lagi ndak bisa cuti. Jadi tahun ini belum bisa pulang,” sembari menelan rasa bersalah, saya menjawab.
Saya tahu betul, di ujung telepon Bapak Ibu menahan isak dan rindu. Anak perempuan satu-satunya merantau ke ibukota. Pulang sesekali. Mungkin setahun sekali. Bahkan pernah sekitar 2 tahun lebih. Waktu itu saya hamil lalu melahirkan. Syukurnya, waktu itu bapak ibu masih sehat dan bugar, jadi beliau berdualah yang sering bolak balik Kendari – Bogor. Pun demikian dengan bapak ibu mertua, masih kuat bolak balik Bali – Bogor mengunjungi kami di rantauan. Meski saat ini keadaannya sudah jauh berbeda karena bapak sudah kembali pada-Nya, tapi kenangan ini menjadi catatan indah di lubuk hati.
Continue reading “Review Film Ngeri-ngeri Sedap ; Sebuah Kisah Tentang Kerinduan”