Serunya Anak-anak Cowok Masuk Dapur

“Bu, hari Kamis nanti pulang sekolah teman-temannya Prema kumpul di sini ya. Trus pinjem alat-alat dapurnya Ibu juga,” Kata Prema minggu lalu.

“Mau ngapain emangnya?”

“Ada tugas fine tuning. Gabungan Fisika, Bahasa Indonesia dan Matematika. Bikin makanan yang pakai ragi, karena materinya tentang fermentasi. Boleh pilih roti, donat atau tape. Prema sama teman-teman pilih donat. Jadi nanti mau bikin donat di sini. Boleh ya, Bu?”

“Oke. Silakan. Cari contoh resepnya yang tanpa mixer lho ya. Soalnya mixernya Ibu rusak. Gak bisa dipakai,”

Bukan sekali dua kali Prema ngajak teman-temannya main ke rumah. Meski tak ada tugas, kadang mereka sekedar ngumpul aja dan main bareng. Kebetulan rumah kami dekat GOR (Gelanggang Olahraga) jadi mereka bisa main bulutangkis bersama. Sesekali anak-anak sepedaan bareng. Karena anggota keluarga kami bertiga, di rumah jadi ada 3 buah sepeda. Lumayanlah buat anak-anak bergantian. Kalaupun mau mabar (main bareng) game online, biasanya pakai layar TV di ruang keluarga yang terhubung dengan PC, sehingga layarnya bisa kami lihat juga sekaligus mengawasi game yang mereka mainkan.

Kami sih senang-senang aja kalau mereka mau ngumpul dan melakukan kegiatan positif.  Mainnya di rumah, lebih mudah diawasi, lebih terkontrol. Sesekali kami juga nimbrung obrolan mereka. Ternyata anak laki kalau ngumpul seru banget. Sama aja berisiknya sama anak-anak cewek. Nah, kali ini ngumpulnya buat masak-masak. Haduuuuh… belum apa-apa saya udah ngebayangin suasana dapur yang bakalan amburadul hahaha.

Sabar buk! Sabar! *nyengir kuda*

Oke, tibalah hari yang direncanakan. Dan saya baru ingat, kalau sore – malam di hari itu ternyata ada kegiatan lain yang harus dihadiri. Artinya mau tak mau saya harus meninggalkan anak-anak cowok berkarya di rumah. Makin deg-degan gak tuh.

Mari Membuat Donat

Sehari sebelumnya Prema sudah mendata bahan-bahan yang harus disiapkan. Sebagian besar sih pakai stock yang ada di rumah ya. Prema juga udah bolak balik nonton video pembuatan donat. Pokoknya udah tinggal eksekusi deh.  

Pulang sekolah, ganti pakaian, lalu makan siang bareng dulu. Setelah itu mulai menimbang-nimbang bahan, membuat adonan dan seterusnya. Excited sekali lho mereka. Mungkin karena ini adalah hal baru ya. Jadi seru aja ngelihatnya. Urusan tepung terserak, gula kemana-mana dll, saya tutup mata dulu deh. Nanti aja diurus belakangan. Karena saya harus tetap pergi, jadi hanya sempat memberi beberapa petunjuk untuk kelancaran si donat ini. Dengan catatan, setelah selesai prakarya donat, dapur harus kembali rapi dan bersih seperti semula.

Dengan berbekal panduan  resep membuat donat yang ditonton dari video yang sudah mereka download sebelumnya, Prema dan teman-teman mulai proses pembuatan donat. Ada yang bagian nimbang adonan, membuat larutan ragi, hingga bagian menguleni. Tahu sendiri khan, bagian ngulenin adonan itu tak mudah. Pas banget mixer di rumah sedang rusak. Jadi ya benar-benar harus manual. Tapi mereka tetap semangat kok.

Dan akhirnya, adonan beres. Didiamkan sampai mengembang. Deg-degan juga lho nunggunya, takut gagal gaeees…!

Sembari menunggu adonan mengembang untuk kemudian dibentuk bulat-bulat donat, anak-anak bermain game. Karena mereka sedang praktek memasak, sekalian aja saya merekomendasikan game dari  Culinary Schools: FreeOnlineKids Cooking Games.  

Sesuai namanya, website ini memang awalnya ditujukan untuk para calon koki atau siapapun yang tertarik akan dunia kuliner. Berisi segala hal tentang kuliner,mulai dari informasi sekolah kuliner, informasi karir koki, dan info-info pelatihan kuliner. Namun seiring perkembangan dunia digital, situs ini kemudian bisa diakses oleh siapa saja termasuk anak-anak.

Di sini, anak-anak bisa mencoba berbagai permainan edukatif  yang dirancang khusus untuk mereka. Beragam game yang disediakan bisa dimainkan dengan aman dan tentu saja seru oleh anak-anak, mulai dari mengenal bahan masakan hingga bagaimana mengolah bahan itu menjadi aneka makanan lezat sesuai selera mereka.  Tersedia juga aneka resep yang siap untuk dicoba. Tentu saja, harapannya, setelah mengerti bagaimana mengolah bahan makanan menjadi sajian lezat via game, kelak mereka juga tertarik untuk mencobanya secara langsung di dapur rumah masing-masing.

Bukan sekedar dunia kuliner biasa, dalam website ini juga tersedia game- game yang mengarah pada latihan kecerdasan. Brain game. berisi aneka permainan yang umum dimainkan oleh anak-anak.

Menariknya lagi, permainan yang tersedia dapat dimainkan langsung baik dengan laptop maupun smartphone. Bukan berupa aplikasi yang harus diunduh terlebih dahulu. Tentu saja ini sangat memudahkan dan tak memberatkan kerja gadget kita yang kadang memorynya terbatas. Anak-anakpun bebas mencoba aneka game sepuasnya.

Yuk, bertualang di dunia game kuliner. Kita coba beberapa game menarik!

Can I Eat It?

Game yang satu ini menjadi favorit keponakan saya yang masih TK.  Di sini anak-anak diajak memilih dan memilah, kemudian menentukan pilihan “ya” atau “tidak” saat muncul gambar benda di layar.  Anak-anak belajar mengenali mana yang benar-benar makanan atau hanya sekedar benda yang tak bisa dikonsumsi. Beragam gambar hadir, mulai dari kayu hinga gadget dan serangga. Juga aneka buah-buahan dan jenis makanan lainnya. Seru juga melihat anak-anak memainkan game ini.

Fitness Food Run

Nah, buat saya permainan yang satu ini sangat edukatif.  Memberikan pengetahuan tentang makanan sehat dan tidak sehat. Pemain diajak berlari dan menentukan untuk mengkonsumsi makanan sehat seperti apel dan mentimun dan menghindari makanan yang kurang sehat seperti kentang goreng.

Dalam permainan ini akan terlihat berat badan pemain akan bertambah ketika mengkonsumsi makanan yang tidak sehat lalu pergerakan menjadi lebih lambat.  Sebaliknya ketika mengkonsumsi makanan sehat menjadi lebih bugar dan cepat dalam berlari.

Saya menyukai game ini, anak-anak jadi tahu menentukan mana makanan yang baik untuk tubuhnya jika ingin lebih sehat dan bugar.

Sweety Cooking Chocolate Cake

Buat yang pengen jadi koki atau hobi ngutak ngatik resep di dapur, bisa banget nih nyobain aneka resep yang tersedia di sini.  Meskipun berupa game, tapi resepnya gak bohongan atau asal-asalan lho.  Kalau diaplikasikan dengan bahan-bahan asli di dapur, resep ini akan menghasilkan aneka cake, penganan bahkan makanan yang lezat.

Salah satunya membuat cake coklat seperti dalam game ini.  Di awal anak-anak akan dikenalkan pada alat dan bahan untuk membuat cake. Pemain lantas memilih alat dan bahan sesuai yang tertera dari gambar yang tersedia.  Ini menarik, karena pemain sekaligus akan belajar mengetahui nama-nama peralatan dapur juga bahan masakan lainnya.

Langkah-langkah dalam memasakpun sangat jelas. Bagaimana proses bahan-bahan yang terpisah tadi kemudian menyatu menjadi adonan, lalu melewati proses panggang dan seterusnya hingga tersaji dan siap dicicipi.

Wah, kalau begini, siapapun bisa jadi koki handal. Keren banget!

Itu baru 3 permainan yang dicoba dan udah seru banget. Sampai diulang-ulang mainnya. Masih banyak permainan lainnya yang tak kalah menarik dan pastinya gak bikin bosan. Mengasah imajinasi anak serta memudahkan mereka kelak dalam aplikasi keseharian di dapur. Apalagi kalau anaknya memang beneran ada minat di dunia kuliner. Pas banget deh.

Main Game Jalan, Edukasi Dapat, Donatpun Siap

Gimana teman-teman? Menarik banget khan main game di culinary schools?  Jangankan anak-anak, saya aja jadi sering nyontek resep di sini hehehe.  Mumpung ada yang bisa diintip khan. Lumayan lho jadi bisa menyajikan makanan enak buat keluarga.

Balik lagi ke acara masak-masak si anak lanang.  Keasyikan main game, hampir saja mereka lupa pada adonan yang sudah mengembang. Untung salah satu temannya pas noleh ke adonan yang membesar itu.  Dan mulailah mereka membuat bulatan-bulatan donat.  Kemudian kembali menunggu donatnya mengembang. Lanjut menggoreng dan memberi topping sesuai selera.

Donat buatan anak-anak cowok.Lumayan lah ya, buat pemula

Saat memberi topping ini, sayangnya saya sudah harus pergi. Saya tinggalkan mereka berkreasi sembari berdoa semoga lancar dan dapur kembali rapi. Syukurlah, semua tuntas dengan baik.

Nah, di awal tadi saya juga menuliskan bahwa pembuatan donat ini mencakup 3 pelajaran sekaligus yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Kebayang gak gimana bisa seperti ini? Jadi begini, laporan praktiknya adalah :

  •  Bahasa Indonesia

Membuat uraian alat dan bahan serta proses pembuatan donat

  • Matematika

Menghitung/menimbang bahan-bahan donat dan memasukkannya dalam rumus matematika yang telah ditentukan oleh sekolah. Anak-anak juga harus menghitung jari-jari, diameter hingga luas lingkaran donat

  • IPA

UntukIPA, anak-anak diminta mengamati proses fermentasi ragi yang membuat adonan donat menjadi mengembang lalu menuliskan hasil pengamatannya.

Tugas beres, yuk lanjutkan petualangan di dunia kuliner bersama Culinary Schools. Kami sudah coba, teman-teman coba juga ya…

Salam

Arni

13 thoughts on “Serunya Anak-anak Cowok Masuk Dapur

  1. Hani says:

    Jadi keinget dulu anak lanang waktu SD juga pernah tuh masak di rumah. Engga berkaitan dengan kurikulum sih. Dulu kan kurikulumnya beda.
    Berhubung SD nya sekompleks sama rumah, jadi rumah anakku dipilih sama temen-temennya. Hasilnya dibawa ke sekolah lalu makan bersama gitu.
    Bagus juga ada acara seperti ini, melatih kerjasama.

  2. Anak laki-laki boleh banget membantu di dapur karena ia akan belajar banyak hal di sana secara real. Melalui game juga bisa bikin mereka lebih mengerti ke langkah demi langkah yang diperlukan. Belajar strategi dan kalkulasi.

  3. seru banget bikin kreasi makanan sama temen-temen sekolah kayak gini. Jadi keinget waktu aku SD dulu, entah kenapa disuruh bikin masakan, jadi aku ke sekolah bawa panci dan printilannya, kebetulan kelompokku masak soto
    aku aja seneng main game tentang masak-masakan gini mbak, seru gitu vibesnya

  4. seru sekali ya melihat anak-anak cowok beraksi di dapur! Pasti heboh dan penuh kejutan. Semoga donatnya berhasil dan rumahnya tidak terlalu berantakan ya, Bu! Semangat terus mendukung kreativitas anak-anak.

  5. Keponakan saya laki-laki justru dia lebih jago masak ketimbang saya. jangan remehkan Anak laki-laki nih karena bisa jadi makanan buatannya jauh lebih enak ketimbang kita, emak-emaknya ya kak.. Hehehe

  6. Keren nih, mas Prema dan kawan-kawan berhasil membuat donat. Telaten ya mereka. Proses belajar yang tidak bisa dibeli, hanya bisa dilakukan, pengalaman yang tak terlupakan

  7. Wah, sukses pake banget itu donatnya.
    Saya pun belum tentu berhasil membuat donat secakep seperti di foto.
    Jadi tertantang buat ikutan nyoba bikin.
    Seumur-umur saya belum pernah tergoda bikin donat sendiri ????

  8. Daniel says:

    Asik banget ya anak cowok kalo masuk dapur dan bisa bikin makanan. Kalo saya sih biasanya cuma bisa icip-icip saja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *