Akhir Pekan Penuh Kesan Sarat Pesan ; Sepotong Kenangan Keluarga Jempolan dari BloggerDay 2021

“Bosan di rumah terus. Hari Sabtu jalan-jalan kek kemana gitu. Yang dekat-dekat aja bu,” Kata Prema, dua pekan lalu.

Begitulah, hampir tiap akhir pekan Prema merajuk tentang hal yang sama.  Sudah sejak Maret 2020 kami gak traveling kemana-mana. Dulu, dalam setahun minimal 2 atau 3 kali kami mengagendakan traveling sekeluarga. Menjelajahi tempat baru, belajar dan mengenal budaya, mencicipi kuliner lokal dan menikmati kebersamaan dalam keluarga. Merekatkan hati, menguatkan cinta. Tapi, pandemi datang, situasi mendadak berubah, mengharuskan kita untuk tetap di rumah aja  dan mengurangi perjalanan jika tak penting banget. Kebersamaan keluarga tetap ada, traveling hilang dari agenda. Hiks…

“Tenaaaang… hari Sabtu nanti kita bakalan jalan-jalan. Jauuuuh sekali. Kita mau ke Amerika!”  

“Hah! Beneran, Bu?” Prema langsung semangat. Matanya berbinar mendengar kabar gembira ini

“Beneran  laaah! Tapi karena masih pandemi, kita jalan-jalannya virtual dulu ya. Pakai laptop ibu. Kita bakal keliling Amerika. Dijamin seru. Nanti dipandu sama kak Idfi,”

“Oh, seperti yang jalan-jalan suaka margasatwa itu ya?” tanya Prema lagi. Sebelum ini dia memang pernah ikut event jalan-jalan bareng kak Idfi. Waktu itu temanya tentang hewan-hewan langka. Sampai sekarang masih sering jadi bahan cerita Prema, sepertinya dia terkesan sekali dengan virtual tour tempo hari.

“Betul, seperti yang itu. Mau gak?” tanya saya.

“Mauuuuuuu!” Jawab Prema penuh semangat.

Sabtu, 6 Maret 2021 pukul 10 WIB dipandu MC kece, kak Gita Siwi, acara dibuka dengan manis. Mengusung tema Keluarga Jempolan, perhelatan ini digelar oleh Komunitas Bloggercrony Indonesia. Sejak  dimulai, aura keseruan langsung terasa. Bayangin aja, tak kurang dari 100 blogger ngumpul bareng dalam satu event, belum termasuk panitia dan pengisi acara. Belum termasuk anak-anak yang siap ngantri untuk virtual family trip. Wah, rame pokoknya.  Meski tatap mukanya online, tetap terasa dekat dan nyata.

“Udah mulai belum, bu?”

“Sabar. Ini masih pembukaan. Nanti kalau udah waktunya virtual tour, ibu panggil deh,”

Kakak ketua panitia, Fawwaz Ibrahim sudah memberikan kata sambutan. Aih kerenlah tim di balik layar acara ini. Pak Lurah, Satto Raji juga sudah mengumumkan pemenang dari FB post. Yeaaay saya terpilih jadi salah satu pemenang.  Asyik banget khan, masih pagi udah dapat rejeki. Gak nyangka banget. Soalnya saya khan peserta paling bontot, baru daftar di detik-detik terakhir dan dapat nomor urut 100. Terima kasih Bloggercrony, untuk rejeki paginya. Uhuuuuy!

Baca juga : Bloggerday 2017

Virtual Family Trip, Jalan-jalan ke USA Sekeluarga

Yuhuuu, saatnya kita jalan-jalan seru ke Amerika. Pemandu cakepnya, kak Idfi Pancani udah siap sejak pagi buat menemani keluarga besar Bloggercrony. Ya, saya merasa kami seperti sebuah keluarga besar. Meski terpisah jarak dan waktu, namun terasa akrab satu sama lain. Saling mendukung dalam suka dan duka.  Bikin acara sekeren inipun yang dipikirkan adalah kebahagiaan keluarga, makanya virtual family trip dihadirkan sebagai bagian dari acara. Tak hanya itu, permasalahan utama keluarga di masa pandemi ini yaitu problema pembelajaran jarak jauh (PJJ) akan menjadi materi yang akan dibahas dalam gelaran ini. Aih, nulis ini saja saya terharu. Bloggercrony benar-benar niat mewujudkan Keluarga Jempolan.

White House

Perjalanan seru dimulai dari White House. Yups, istana kepresidenan Amerika Serikat ini selain merupakan bangunan bersejarah yang dibangun pada tahun 1792 juga menjadi ikon Amerika. Gedung yang terletak di 1600 Pennsylvania Avenue ini merupakan kediaman resmi Presiden dan keluarganya selama masa jabatan sebagai Presiden sekaligus menjadi kantor utama Presiden untuk memantau jalannya pemerintahan. Kak Idfi mengajak kita semua mengintip sisi dalam Gedung Putih.  Yang paling terkenal tentunya Kantor Oval, yang merupakan ruang kerja utama Presiden AS.

“Berarti dulu Obama tinggal di sini juga ya, bu?” tanya Prema saat kami diajak berkeliling Gedung Putih.

“Iya dong. Semua presiden Amerika tinggal di sana waktu masih menjabat,”

“Sekarang tinggal di mana?”

“Ya, di rumah pribadinya lah. Khan udah gak jadi presiden lagi,”

Oval Office, ruang kerja utama Presiden Amerika Serikat

Nah, Prema jadi penasaran waktu diajak jalan-jalan ke Gedung Putih. Bahkan setelah tour usai, Prema masih browsing mencari tahu lebih banyak tentang gedung ikonik Amerika Serikat ini.

Dari Gedung Putih, kami beranjak menuju destinasi berikutnya.  Kali ini destinasi wisata yang bikin happy.  Gimana gak bahagia kalau kita diajak berkunjung ke Georgia Aquarium yang terletak di Atlanta. Prema sampai terbengong-bengong melihat ikan-ikan besar dalam aquarium raksasa ini.  Dia juga sampai lanjut membaca tentang ikan hiu paus, si primadona di Georgia Aquarium yang ditempatkan di tangki ocean voyager  berkapasitas 24 juta liter air. Wuaaa terimakasih kak Idfi, bukan hanya Prema yang dapat pengetahuan baru, Ayah Ibunya juga lho.

Lanjut jalan-jalan, kami juga berkunjung ke Jurassic Park, lihat dinosaurus dong. Sempat ada satu masa Prema tergila-gila sama hewan yang satu ini. Mengoleksi gambarnya, buku hingga mainan. Senang banget dong dia diajak ke Jurassic Park.  Begitu juga saat diajak ke Niagara Falls. Air terjun super besar yang sangat populer di dunia. Wah langsung minta main ke sana dia. Mari kita berdoa yang kenceng supaya diberi rejeki cukup untuk bisa lihat langsung ya, Nak.

“Moanaaa…”

“Cocoooo……”

“Frozeeeen….”

Aih Prema heboh banget teriak-teriak waktu diajak nonton parade di Disneyland. Semacam kangen yang terobati. Rindu yang berlabuh. Melihat tokoh-tokoh film favoritnya hadir dalam parade. Hampir setiap ada tokoh baru yang muncul, Prema langsung menyebut namanya. Berlanjut minta nonton ulang beberapa film ini. Kalau ibu sih, jadi ngelirik ulang review yang pernah ditulis hehe.

Baca juga :

Pesan Damai Untuk Bumi Dari Moana

Coco ; Tentang Keluarga, Mimpi, Tekad yang Kuat dan Kenangan

Tak terasa, virtual family trip sampai di destinasi terakhir. Rasanya masih belum mau berhenti. Nagih banget nih ikutan virtual tour seperti ini.  Terimakasih kak Idfi. Terimakasih Bloggercrony.  Akhirnya bisa juga jalan-jalan meski masih pandemi.

BloggerHangout : Senjakala “Content Creator”

Setelah istirahat sejenak dan berlanjut dengan kuis ‘kahoot’ saatnya mengosongkan gelas untuk menyerap ilmu nan bergizi dari para narasumber.  Sesi ini dipandu oleh kakak Helen Simarmata. Menghadirkan dua narasumber yang luar biasa, kang Maman Suherman (penulis dan pegiat literasi)  dan mas Shafiq Pontoh (pegiat media sosial/provetic).

Membaca judul yang diambil untuk blogger hangout sesi pertama ini, awalnya saya agak bingung.  Masa iya sih, di masa semua serba online begini content creator justru memasuki masa senjakala? Tapi setelah mengikuti materinya, ternyata memang benar senjakala akan terjadi jika kita tidak kreatif dan menutup diri dari hal-hal baru.  Sementara perkembangan dunia (digital) begitu pesat, jika kita tak beradaptasi dan belajar, maka kita akan jalan di tempat.  Apalagi jika pakai ngotot kerja sendiri tanpa kolaborasi, rasanya peluang untuk bertahan akan semakin menipis.

“Nilai  tertinggi  apa pun adalah ciri khas. Karena itu harus punya  identitas & integritas. Agar dapat mencapai keduanya, kita harus siap menjalani proses, dengan terus belajar  tapi tetap memperhatikan rambu-rambunya sebagai batasan. Sebab dengan adanya batas kita justru bisa mengembangkan kreativitas”  (Maman Suherman, Maret 2021)

Dalam uraiannya Kang Maman menyampaikan, bahwa prinsip membela yang benar tentunya lebih bagus daripada membela yang bayar.  Jadi saat membuat konten, selalu mengedepankan etika dan pastikan melakukan cek dan ricek sebelum menayangkannya, baik berupa tulisan, foto maupun video.  Jadilah content creator yang berintegritas dan punya ciri khas sekaligus menjadi personal branding yang memudahkan kita dikenal karena hal tersebut.  Menjadi content creator yang baik, wajib banget kuat dalam literasi (sains, bahasa, numerasi, financial, budaya dan kekeluargaan) bukan sekedar pengen menulis atau sekedar tampil. Niatkan bahwa setiap karya dapat memberi manfaat kebaikan bagi orang lain.

Helen Simarmata, Shafiq Pontoh dan Maman Suherman

Terkait dengan hal tersebut, mas Shafiq Pontoh menambahkan bahwa untuk menjadi content creator yang mampu bersaing dan beradaptasi dengan segala situasi adalah dengan menerapkan analisis SWOT  (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dan 5W1H (What, Where, When, Who, Why, How) dalam berkarya.  

SWOT adalah metode yang mengedepankan analisis faktor internal dan eksternal yang kira-kira dapat mendukung atau menghambat berhasilnya sebuah karya sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat.

·         Strengths (kekuatan) adalah bagaimana kita dapat mengenali kemampuan diri sendiri dan menciptakan peluang (opportunities) dari kemampuan tersebut sekaligus memprediksi kemungkinan hambatan dan ancaman (threats) yang akan timbul dan cara mengatasinya.

·         Weaknesses (kelemahan) adalah bagaimana kita juga dapat mengenali kelemahan kita masing-masing sehingga dapat memperbaikinya, meningkatkan kualitas diri, meraih kesempatan untuk belajar sehingga tetap memperoleh peluang (opportunities) juga melindungi diri agar kelemahan ini tidak menjadikan ancaman (threats) bagi diri sendiri. 

Karya yang baik adalah karya yang memberikan informasi lengkap pada audiencenya (pembaca, penonton, pendengar) dan tentunya memberi manfaat. Karena itu penting banget untuk sejak awal menerapkan 5W1H dalam berkarya. Kita harus bisa menentukan jenis karya yang akan dibuat, untuk siapa, kapan waktu yang tepat, mengapa harus dibuat dan bagaimana melepaskannya ke ruang publik. Saya tahu dan percaya bahwa setiap karya baik tulisan, video dll pasti akan menemukan jodohnya. Tapi, kita juga pasti ingin jodohnya adalah yang tepat dengan apresiasi yang baik juga. Inilah pentingnya menetapkan 5W1H sejak awal.

Masih dari mas Shafiq, jangan lagi menerapkan ATM (amati, tiru, modifikasi). It’s so yesterday. Buatlah konten yang kreatif dan otentik. Meski begitu, belajar dari konten-konten yang sudah ada juga tak salah. Belajar itu seumur hidup, sumbernya bisa dari mana saja.  Lapisan generasi bukanlah halangan untuk saling menimba ilmu. Generasi kolonial belajar ke milenial ya tak apa. Saling mengisi, saling melengkapi.  Kolaborasi kalau kata Kang Maman.  Tak perlu malu bertanya, tak perlu malu mengaku tidak tahu. Justru itu adalah saatnya kesempatan belajar lebih banyak jadi terbuka.

 “Tak usah takut menjadi spesialis. Tak perlu takut berumur pendek. Lihat Kartini, pergi di usia muda namun nama dan karyanya abadi sepanjang masa. Kartini, tanpa huruf K, N dan I tetap memberi arti untuk semua” (Maman Suherman, Maret 2021)

“Tak ada kebenaran mutlak, pergulatan ilmiah bisa melahirkan kebenaran baru.  Karena itu content creator harus kreatif dan terus belajar agar bisa beradaptasi” (Shafiq Pontoh, Maret 2021)

Sejujurnya, tak cukup menuliskan dalam ratusan kata saja tentang materi blogger hangout dari Kang Maman dan mas Shafiq ini.  Terlalu bergizi dan sarat pesan untuk menjadikan kita semua content creator yang siap menyambut fajar yang cerah, bukan berada di ujung usia menanti senjakala. Pandemi bukanlah halangan untuk berkarya.  Pandemi justru melahirkan peluang-peluang baru yang dapat diolah menjadi karya bermakna dan bermanfaat. 

BloggerHangout : Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh

Pandemi covid-19 mengubah kehidupan warga dunia. Tak terkecuali Indonesia. Selain dampak ekonomi dan sosial, bidang yang ikut terkena dampak adalah pendidikan.  Terhitung sejak 16 Maret 2020, sistem pendidikan Indonesia berubah total dari tatap muka langsung di kelas menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ)  yang mengharuskan semua pihak beradaptasi baik siswa, guru maupun orang tua.

Semua tergagap.  Infrastruktur yang belum memadai, sistem yang belum teratur, sampai kompetensi tenaga pengajar, fisik dan mental yang juga tak siap.  Pembelajaran jarak jauh memiliki tantangan tersendiri yang harus dihadapi. Para guru dituntut untuk lebih kreatif menyiapkan materi pembelajaran, orang tua harus pro aktif mendampingi anak-anak belajar di rumah, para siswa juga harus siap dengan materi yang terkadang hanya diberikan melalui video, slide, catatan dan sejenisnya lalu disertai tugas-tugas yang menumpuk.

Berat pastinya. Tapi mau tak mau harus dijalani.

Helen Simarmata, Kania Safitri dan Ifa H.Misbach

Kondisi ini tak lepas dari pengamatan Bloggercrony sehingga mengangkat tema “Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh” dalam blogger hangout sesi kedua dengan menghadirkan Kania Safitri (mom influencer) dan Ifa H. Misbach (psikolog klinis) sebagai narasumber.  Diskusi yang seru ini masih tetap dipandu oleh Helen Simarmata sebagai moderator.

Sebagai pembuka, Kania Safitri menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi selama menjalani PJJ.  Dengan dua anak beda usia yang butuh pendampingan, lalu masih ada pekerjaan  sebagai influencer yang harus dituntaskan dan tentunya pekerjaan domestik sebagai ibu rumah tangga yang juga menjadi rutinitas sehari-hari.  Aih, jujur saja apa yang disampaikan Kania mewakili suara hati saya banget sebagai ibu yang juga mendampingi anak PJJ sekaligus juga sebagai guru yang harus menyiapkan materi dan bahan pengajaran.

Dari gambar di atas, mana yang paling banyak jadi keluhan ibu-ibu? Saya kok rasanya pengen jawab semuanya ya. Sudah satu tahun PJJ berlangsung, tapi ya  tetap saja rasanya belum berjalan mulus. Ini yang salah dimananya ya?

Jawabannya saya dapatkan dari pemaparan mbak Ifa H. Misbach yang mengungkapkan bahwa kecerdasan pada anak tergantung pada pola asuh dan stimuli yang diberikan selama proses tumbuh kembangnya sehingga akan menentukan pondasi kecerdasannya apakah cukup kuat untuk membentuk kecerdasan tubuh (body intelligence) yang pada akhirnya akan menentukan kematangan intelektual, emosi dan spiritualnya.

Di masa pandemi seperti ini, issue kesulitan belajar jarak jauh yang paling banyak dikeluhkan orang tua adalah kurangnya fokus anak, kesulitan memahami materi berhitung, sulit memahami bacaan dan sejenisnya. Di sisi lain, orang tua  terkadang lupa menengok ke belakang, pada perkembangan sensomotorik yang dilalui anak sejak kecil. Apakah ada fase yang terlewati? Apakah kemampuan sel saraf sensorik dan motorik anak sudah berkembang dengan baik? Apakah kelompok inderanya sudah mampu dan peka dalam menerjemahkan kewajiban yang diberikan? Duuh… baru sampai di sini saja saya sudah terdiam. Kok nampol ya. Pikiran saya langsung melayang mencoba mengingat tumbuh kembang Prema di masa kecil dulu.

Adalah Robert Steiner, seorang filsuf pendidikan dan ahli antrosofi, membagi kecerdasan tubuh menjadi 12 indera yang saling berhubungan satu sama lain.  Bisa dilihat dalam gambar berikut :

 Steiner kemudian mengelompokkan 12 indera ini menjadi 3 bagian besar yaitu :

1.       The Lower Senses – “Willing” Senses.  Dalam gambar ditunjukkan dengan warna pink.  Kelompok indera ini berkembang sepanjang masa kanak-kanak, di usia 0 – 7 tahun.  Termasuk dalam kelompok ini adalah indera sentuhan, indera kehidupan, indera gerakan dan indera keseimbangan.

2.       The Middle Senses – “Filling” Senses. Dalam gambar ditunjukkan dengan warna hijau.  Kelompok indera ini berkembang pada sepanjang usia 7 – 14 tahun.  Termasuk dalam kelompok ini adalah indera penciuman, penglihatan, perasa dan indera yang berkaitan dengan pengenalan suhu.  Suhu yang dimaksud adalah terkait sinyal rasa yang muncul saat pengenalan suatu objek. Kalau boleh saya bahasakan, yang dimaksud adalah kenyamanan hati saat berinteraksi dengan orang lain/objek.

3.       The Upper Senses – “Thinking” Senses, yang berada di warna biru. Kelompok indera ini berkembang pada rentang usia 14 – 21 tahun.  Didalamnya termasuk indera pendengaran, kemampuan berbicara, akal pikiran, ego dan kepekaan.  Pada fase ini, bukan soal kemampuan indera secara harfiah seperti sekedar bisa mendengar tapi lebih jauh pada kemampuan anak dalam mengolah informasi, instruksi, petunjuk lalu menterjemahkannya dengan menggunakan akal pikiran dan melatih diri untuk mengolah ego dan kepekaan dalam bentuk empati sehingga terjalin hubungan yang baik dengan pihak lain.

Ketiga kelompok ini saling berhubungan erat satu sama lain.  Perkembangan indera pada fase yang lebih rendah akan menjadi penentu optimalnya perkembangan indera pada fase berikutnya.  Sebagai contoh, rasa percaya diri anak dibentuk dari level awal dengan rangsangan yang baik pada indera sentuhan.  Anak yang mendapat sentuhan yang memadai pada fase perkembangannya akan tumbuh dengan rasa aman dan percaya pada orang tua sebagai representasi manusia biasa. Hal ini akan menjadikannya anak yang lebih percaya diri dan luwes dalam bergaul dengan orang lain pada level yang lebih tinggi. Demikian juga dengan perkembangan indera-indera yang lainnya.

Kaitannya dengan kondisi PJJ di masa pandemi ini, sebagai orang tua tugas kitalah untuk mengenali potensi anak sekaligus menyadari dan melakukan refleksi apakah di masa lalu ada fase-fase yang terlewatkan dalam tumbuh kembang anak.  Apakah stimulasi yang kita berikan pada fase perkembangan inderanya sudah optimal atau belum. 

Setiap anak tumbuh dan berkembang dengan polanya masing-masing. Sadar atau tidak, kitalah yang membentuk pola tersebut. Namun demikian, setiap anak juga memiliki minat, bakat dan kemampuan yang berbeda. Tidak ada yang sempurna. Si jago matematika mungkin akan menyerah ketika diminta menggambar.  Ada anak yang berbakat menjadi penyanyi, mungkin akan kurang berminat ketika diminta untuk menulis misalnya.  Kelak, anak-anak akan tumbuh dengan masa depan yang beragam. Mungkin ada yang jadi dokter, atlet, musisi, guru, ilmuwan dan sebagainya.

Huft… saya tarik nafas dulu. Memeluk Prema yang sudah tertidur lelap. Sesaat sebelum tidur tadi dia menghampiri saya, memberi kecupan, pelukan dan ucapan selamat malam. “Ibu belum selesai ya? Jangan begadang ya, bu. Prema bobo duluan. Selamat malam,”

Sebentar. Saya jadi mellow. Hari ini saya sempat ngomel karena dia terlihat terlalu santai mengerjakan tugas dari sekolah. Kurang fokus. Saya juga mengeluhkan tulisannya yang kurang rapi.  Lalu saya teringat materi mbak Ifa. Aih, ini bukan salah Prema sepenuhnya. Ada fase yang terlewatkan dalam perkembangan sensorik dan motoriknya di masa kanak-kanak dulu.

Maafkan ibu, Nak.

Masih terkait PJJ, dalam hubungan dengan guru di sekolah seringkali orang tua mengajukan protes.  Ya materinya, ya tugasnya, ya cara mengajarnya dan seterusnya. Guru juga manusia. Guru juga punya anak yang PJJ, punya keluarga yang butuh perhatian. Karena itu sebaiknya saat protes, tetap kedepankan etika, jangan terlalu agresif dan emosi. Gunakan cara yang baik dan asertif. Mari belajar menempatkan diri di posisi orang lain agar dapat saling mengerti.

Saya percaya, tak ada yang kebetulan di dunia ini.  Berkesempatan mengikuti Bloggerday 2021 dengan materi yang luar biasa ini tentunya adalah cara semesta untuk menyadarkan saya agar tak terlalu banyak menuntut dan mengeluh. Oh ya, materinya saya baca berdua dengan suami. Ya, orang tua Prema bukan hanya ibu saja atau ayah saja.  Kami sama-sama belajar untuk menyamakan visi misi, pola asuh, berusaha melakukan stimulasi yang tepat dalam tumbuh kembang Prema agar sesuai usianya, untuk menjadi keluarga jempolan.

Selayang Pandang Komunitas Bloggercrony

Bloggercrony berdiri pada tanggal 24 Februari 2015 di Jakarta.  Sebagai komunitas blogger, Bloggercrony memfasilitasi blogger-blogger untuk pengembangan kualitas diri (capacity building), membangun jejaring dan bertumbuh bersama (networking) dan mengadakan berbagai program khusus untuk blogger agar dapat menghasilkan karya-karya yang informatif, bermanfaat dan berdaya secara moral dan material (empowering).

Saat ini keanggotaan Bloggercrony tersebar di seluruh Indonesia (BCC Jabodetabek dan BCC Nusantara). Kolaborasi menjadi kunci kebersamaan dan keberhasilan BloggerCrony. Baik dengan sesama blogger, lintas komunitas, tokoh-tokoh bangsa maupun tokoh inspiratif lainnya.

Bloggercrony memiliki beberapa program komunitas, antara lain

  • BloggerHangout seperti yang berlangsung dalam event BloggerDay ini.
  • BloggerCare+ yaitu bentuk kepedulian blogger terhadap issue-issue sosial dengan misi blogger peduli. Aksinya bisa dalam bentuk tulisan maupun sumbangan dana bagi yang membutuhkan. Dalam kesempatan Bloggerday 2021,  aksi ini sempat dilaksanakan dan hasilnya disalurkan bagi kawan blogger yang membutuhkan.
  • BloggerPreneur yang bertujuan memfasilitasi blogger yang memiliki usaha sampingan baik dalam bentuk promosi maupun partnership
  • BloggerView, yaitu kegiatan yang biasanya terkait dengan pihak ketiga dengan melibatkan blogger untuk publikasinya.

BloggerDay adalah perhelatan yang secara rutin digelar oleh Bloggercrony dan tahun ini adalah yang keenam kalinya. Sungguh sebuah kesempatan yang luar biasa bisa bergabung dalam acara ini dan mengisi cawan ilmu dengan materi yang keren punya. Sejak pertama kali digelar, BloggerDay memang selalu diisi dengan kegiatan yang bermanfaat dan sarat pesan.

Kerennya lagi, BloggerDay selalu bertabur hadiah. Bahkan setelah acara selesai, hadiah-hadiah masih saja berdatangan. Semua kebagian, semua bahagia. Hadiahnya datang dari para sponsor yang keren-keren banget tentu saja. Mereka adalah KITATAMA EVENT @kitatama.id  @duorajistore @katalensaku.photoworks @ebigsoo_fashion_ @anesacooking @geraiaksesoris2 @aykoprojects @makarame @resepdapurayah @dapursesukahati @hennahijab_collection @asiboostertea @kitatama.id @sreehandmate @photo_coffee_

Yeaaay dapat sertifikat. Horeee luluuuuuus

Akhirnya, terimakasih Bloggercrony yang sudah menyatukan kami dalam kebersamaan di akhir pekan ini. Mengalirkan ilmu yang luar biasa. Saya masih susah move on nih. Kalau boleh minta, pengennya kebersaman ini berlanjut aja terus. Semoga pandemi segera berlalu agar kita bisa berkumpul secara offline dalam keadaan sehat dan  bahagia sebagai Keluarga Jempolan.

Selamat ulang tahun yang ke-6. Sukses selalu

Salam

Arni

37 thoughts on “Akhir Pekan Penuh Kesan Sarat Pesan ; Sepotong Kenangan Keluarga Jempolan dari BloggerDay 2021

  1. Mba Arniiii, aku berasa ikutan keseruan acara BloggerDay 2021 dengan membaca artikel ini.
    ya ampuuun, memang yaaa, energi positif selalu menguar dari komunitas BCC ini

    • Beneeeeer
      Aku aja sampe sekarang belum bisa move on. Masih kebayang serunya. Dan iya banget energi positifnya itu lho. Terasa sekali sampai ke hati

  2. Wah..lengkap liputan Bloggerday 2021. Tengkyu Mbak Putu
    Tahun lalu aku ikutan, tapi tahun ini dah kadung ada jadwal webinar jadi ga daftar hiks…sediiih
    Padahal asyik banget kalau bisa nostalgia ke tempat yang pernah saya kunjungi. Pernah ke White House, meski cuma foto di depannya aja, Niagara, Disney World…belum ke Disneyland dan cuma foto di depan Georgia Aquarium..wah keren meski virtual lengkap juga wisata Amerikanya.
    Dan tentang materi narsum lainnya daging bener ya..
    Keren memang Blogger Crony

    • Aku baru dua kali ikutan nih. Yang pertama dulu dan yang tahun ini. Aku lihat liputan teman2 tiap tahun selalu seru banget. BCC emang gak tanggung2 klo bikin acara

      Aih keren banget udah pernah ke white house langsung ya mbak. Aku juga pengeeeeen
      Semoga nanti ada rejekinya

  3. Hendra Suhendra says:

    Wah seru banget ya acaranya, meski dilakukan secara virtual, bisa melihat kondisi dan suasana di USA. Saya nggak bisa ikutan, karena bentrok jadwal kerja, huaaaaa, nangis daaah…

    Semoga next bisa diadakan lagi ya, tapi beneran pergi ke USA, hehehehe

  4. kalau pake virtual reality mungkin makin heboh nih, makin serasa jalan jalan beneran. bookmark dulu deh, ternyata selengkap ini liputannya
    kayaknya bakalan rugi kalo gak dibaca seksama . .

    • Seharian penuh acaranya dan tetap aja berasa kurang lama. Materinya bergizi banget buat kita semua, kak

      Ini gak semuanya ku tulis lho. Gak cukup dalam 3000 kata. Sebagian masih dalam notes nih, kapan2 deh ku tulis lagi

  5. Firdaus Deni Febriansyah says:

    Seperti berwisata beneran ya, padahal hanya dilakukan secara virtual.

    Selamat ulang tahun untuk Bloggercrony yang keenam tahun. Semoga makin maju dan jaya

  6. Bagus sekali ya kak kegiatan virtual blogger day 2021 ini. Ada pembahasan tentang belajar di rumah selama pandemic covid-19. Terimakasih tips-tipsnya terutama untuk saya sebagai guru juga berpesan agar orang tua lebih mengawasi anak-anaknya supaya lebih giat belajar sesuai arahan guru. Karena saya sebagai guru kadang juga dibikin repot karena ada siswa yang nilainya masih ada yang kosong banyak hehe 🙂

  7. Acaranya seru banget ternyata. Padahal saya juga daftar tapi nggak bisa ikutan acaranya karena punya bayi.
    Semoga tahun depan sudah lebih free dan bisa merasakan pengalaman seru bareng BCC🥰

  8. Acara Bloggerday-nya Blogger Crony tahun ini sangat luar biasa dn luar dugaan. Saya antusias melahap informasi di sini karena marasa sayang tidak bisa ikut acara ini

  9. Seru banget acara Bloggerday nya Bloggercrony Mba. Wah jadi pingin ikutan, dapat ilmu, teman dan pengalaman yang keren banget. Terima kasih sharing liputan keseruan acara virtual nya Mba

  10. Selamat Ulang tahun Bloggercrony… Semoga maskin sukses. Keren banget acaranya. Dapat jalan-jalannya, dapat sharing ilmunya, bertabur hadiahnya.
    Suka sekali pesan dari Kang Maman “Niatkan bahwa setiap karya dapat memberi manfaat kebaikan bagi orang lain”.
    Oh ya, Sebagai pendatang baru di dunia Blog, saya baru tahu kalau ada komunitas Bloggercrony ini. Btw, gimana ya caranya kalau mau gabung? 😀

  11. Waaah serunya jalan-jalan virtual sampai ke Amerika. Meskipun belum bisa liburan langsung, agenda seperti itu jadi seru juga ya mbak. Keren banget nih programnya Blogger Crony.

  12. Fadli says:

    Seru sekali sepertinya agenda Bloggerday Bloggercrony ini ya. Memang banyak hal baik yang bisa kita dapatkan saat memiliki komunitas. Saya yang tidak ikutan Bloggercrony pun bisa mendapatkan wawasan dari tulisan ini

  13. Met ultah yang ke-6 ya Blogger Crony, saya ikutan Facebook Group nya juga tetapi blm masuk jadi anggota ya Mbak? hehe… berfaedah banget ya program2 di Bloggert Crony, ada virtual tour ke Amrik juga ya, kereen

  14. Seruuuu bangetttt, baca doang aja rasanya udah kaya ikutan jalan-jalan. Woowww pengen banget ke Georgia Aquarium, sama ke Jurassic Park. Selama ini cuma mampir ke JP di daerah sini.

    Tapi bener juga kalau PJJ emang tantangan berat buat para emak-emak. Harus pinter menyiasati biar daring ga bikin darting :p

  15. seru banget ya mbak, seharian ada ilmu dan games nya, diajak jalan jalan ke amerika isinya ada nari nari pula, beruntung jadi bagian acara ini kemarin.
    pas mau ikutan kuis, malah ga bisa connect aku 😀

  16. Inka Paramita says:

    Mbak Putuu.. makasih udah sharing acara blogger day kemariin, bagus banget yaaa ternyata materinya nampol bangeet.. sedih kemarin aku lagi gak bisa ikutan.. hehe semoga next ada lagi dan aku bisa ikut. Aamiin.

Leave a Reply to enny Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *