8-1

Reguk Damai di Gua Sunyaragi, Cirebon

Gua Sunyaragi Cirebon

Sang surya sedang terik-teriknya memancarkan sinar ketika bus yang kami tumpangi memasuki area parkir Gua Sunyaragi.  Sepintas tak tampak sesuatu yang istimewa di lahan parkir ini.  Hanya ada beberapa pedagang makanan yang menawarkan aneka sajian khas Cirebon di sebuah bangunan tua yang tampak lebih mirip bekas sekolah atau kantor.  Jujur, saya bertanya-tanya, “mau ngapain sih ke sini?” Continue reading “Reguk Damai di Gua Sunyaragi, Cirebon”

8-1

Menapak Jejak Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon

Keraton Kasepuhan Cirebon

Butir-butir gerimis menyambut kami saat turun dari bus.  Mengiringi langkah-langkah kami yang berlari kecil menuju loket pembelian tiket.  Untuk masuk area Keraton,  harga tiket untuk pelajar 10 ribu, umum 15 ribu dan wisatawan mancanegara 20 ribu. Termasuk murah untuk tempat wisata yang didalamnya terdapat banyak pengetahuan sejarah.  Kami mendapatkan harga khusus, Karena datang dalam rombongan besar.  Selain tiket, petugas juga menawarkan jasa pemandu wisata yang akan mengantar perjalanan kami menyusuri area keraton yang cukup luas. Tarifnya sukarela, gak ada patokan di loket tiket.

Saya mengedarkan pandangan ke sekeliling.  Di samping loket tiket, tampak penjual souvenir menjajakan dagangannya.  Batik-batik dengan motif khas Cirebon tampak melambai tertiup angin seolah menggoda pengunjung untuk membelinya.  Khas Wisata Indonesia, selalu ada sajian souvenir penanda daerah, sebagai kenang-kenangan saat kembali ke tempat asal. Tepat di depan Keraton Kasepuhan, terdapat alun-alun Kota Cirebon.  Pada zaman dahulu, alun-alun ini bernama Sangkala Buana yang dijadikan tempat latihan keprajuritan yang dilakukan setiap hari Sabtu (Saptonan).  Selain itu, alun-alun ini juga difungsikan untuk melaksanakan berbagai macam hukuman bagi rakyat yang melanggar peraturan. Continue reading “Menapak Jejak Sejarah Keraton Kasepuhan Cirebon”