Voluntrip, Traveling Cara Aku Bareng Traveloka

Kaki-kaki kecil itu berlari menghampiri kami. Menyalami tangan, memeluk erat, lalu berceloteh ceria. Mereka bersemangat sekali menyambut hari. “Kak, hari ini bercerita yaaaa….,” pinta seorang anak yang langsung disambut teriakan setuju oleh teman-temannya.

Saya tersenyum. Sungguh ini kebahagiaan yang tak bisa dinilai dengan materi. Berdiri di sini, terasa sedang menyeduh kisah indah dengan sajian cinta dalam secangkir kehangatan yang tak lekang dalam ruang rasa dan ingatan

Cuplikan adegan di atas menjadi kenangan indah dalam benak saya.  Tercipta di sebuah Desa di daerah Kolaka Utara, Mattiro Deceng nama desa itu. Waktu itu saya menjalani program KKN sebagai bagian dari pengabdian masyarakat menjelang akhir kuliah. Salah satu kegiatan yang kami jalankan adalah mengajar di Sekolah Dasar. Seru sekali.

Hingga kini, kenangan itu tersimpan rapi sebagai impian dan niat bahwa saya akan mengulang momen seperti ini suatu hari nanti. Kalau bisa berjalan berbarengan dengan hobi saya lainnya yaitu traveling. Maka saya menyebutnya sebagai voluntrip. Volunteer Trip. Ngetrip alias traveling sembari menjadi volunteer. Berbagi dengan masyarakat setempat, orang dewasa maupun anak-anak. Saya ingin menjalani liburan dengan cara yang berbeda, dengan cara saya. Atas nama kenangan dan mewujudkan impian.

Saya suka mengajar.  Di tulisan-tulisan terdahulu berkali-kali saya sampaikan bagaimana semesta bekerjasama memberi saya kesempatan untuk mengajar.  Rasanya dimanapun saya berada, ujung-ujungnya dapat tugas mengajar juga. Sejak masih sekolah dulu saya membuka les kecil-kecilan di rumah untuk anak-anak SD. Lalu saya juga beberapa kali diminta mengisi materi kelas saat guru sedang berhalangan hadir. Berlanjut menjadi asisten dosen selama kuliah. 

Suatu hari di replika SD Muhamadiyah Gantong, Belitung
Sebenarnya saya ke sini untuk wisata, mengunjungi SD para Laskar Pelangi
Begitu masuk ruangan SD, beberapa anak desa setempat malah langsung duduk manis di bangku kelas. Awalnya hanya 2 anak, makin lama teman-temannya ikutan. Jadilah saya kayak ngajar beneran. Lha mereka jadinya nagih gitu dikasi pertanyaan-pertanyaan

Saat mulai bekerja, sebenarnya saya ditempatkan sebagai marketing. Namun ujung-ujungnya malah jadi trainer untuk para marketing. Pindah pekerjaan juga sama, berujung menjadi trainer. Sampai akhirnya saya resign dan tak lama kemudian justru dipinang oleh sebuah yayasan pendidikan untuk mengabdi menjadi guru. Aih semesta benar-benar mengarahkan saya untuk mengajar.

Flores, Destinasi Impian Untuk Sejenak Mengabdi

Waktu kecil dulu saya punya teman main asal Flores. Kebetulan Ayahnya sekantor dengan bapak saya, jadi kami cukup sering bertemu. Rumah kami pun tak begitu jauh.  Saya sering sekali melihat foto-foto keluarganya saat liburan ke Flores yang langsung bikin saya jatuh cinta. Mereka berasal dari Kampung Ruteng. Saat masih ngantor di Jakarta, teman seruangan saya juga ada yang berasal dari Flores. Duuuh… itu ya, kalau dia pulang kampung lalu pamer suasana di sana, saya iri berat. Rasanya ingin pinjam pintu kemana saja milik Doraemon, biar bisa langsung menyusul.   Alamnya indah sekali. Tampak sangat alami. Sejak itu saya menambahkan satu cita-cita dalam hidup, menjejak Flores suatu hari nanti.

Menurut Wikipedia, Flores merupakan salah satu Kepulauan Sunda Kecil, sekelompok pulau di bagian timur Indonesia. Termasuk Kepulauan Komodo di lepas pantai baratnya.  Kalau teman-teman suka menyanyikan dan bergoyang dengan lagu Maumere, nah itu Flores punya dong. Ende dan Maumere adalah 2 Kota terbesar di Flores.  

Generasi 70 hingga 80-an pasti akrab dengan pecahan uang 5000 rupiah bergambar Danau Kelimutu. Sejak dulu saya penasaran ingin melihat langsung danau tiga warna ini

Flores berasal dari bahasa Portugis yaitu “cabo de flores “ yang berarti “Tanjung bunga”. Nama tersebut semula di berikan oleh S.M. Cabot untuk menyebut wilayah timur dari pulau Flores. Akhirnya di pakai secara resmi sejak tahun 1636 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Hendrik Brouwer.

Berdasarkan penelusuran saya dari beberapa sumber, pesona Flores begitu lengkap dan memukau. Rasanya semua objek wisata ada di sini. Mulai dari pantai, air terjun, pegunungan bahkan sekedar city tour pun akan sangat memikat.

Saya adalah pecinta segala hal yang berbau sejarah dan budaya. Flores jelas punya destinasi ini. Desa-desa adatnya sangat menarik dengan ciri khasnya masing-masing. Mungkin yang paling banyak dikenal orang adalah Wae Rebo, padahal selain itu Flores juga punya Kampung Tradisional Bena, Kampung Ruteng, Desa Belaraghi, Kampung Tololela dll yang semuanya seolah memanggil untuk dikunjungi dan dijelajahi lebih jauh.

Pulau-pulau kecil di Flores tak diragukan lagi keindahannya. Pulau Padar, Pulau Kenawa, Pulau Kelor, Pulau Koaba, Pulau Kukusan dan masih banyak lagi. Air terjunnya pun tak mau kalah.  Ada air terjun Cunca wulang, Cunca rami, Murondao, dan lain-lain yang kalau saya sebutkan semua bakalan penuh deh tulisan ini.  Aaah… tak sabar rasanya ingin menjelajahi tempat-tempat indah di Flores.

Liburan Cara Aku, Voluntrip di Flores

Balik lagi ke soal impian menggabungkan perjalanan dengan pengabdian,  kalau saya diberi kesempatan untuk  traveling dan menjadi relawan ke daerah-daerah tertentu apalagi daerah terpencil, pastinya pilihan saya adalah mengajar, terutama ke anak-anak.  Hati saya selalu hangat saat melihat binar mata dan gelak tawa anak-anak dengan wajah polosnya.   Jadi, inilah yang akan saya lakukan jika semesta menuntun saya menjadi relawan sekaligus memberi saya kesempatan traveling menikmati indahnya alam Flores. Saya memaknainya sebagai liburan dan jalani hidup dengan caraku #LifeYourWay

Bercerita, Mendongeng dan Bermain Bersama

Dunia anak adalah dunia bermain, dunia ceria.  Sudah selayaknya mereka mendapatkan haknya untuk menikmati dunia dalam kebahagiaan.  Saya akan membawa buku-buku cerita yang akan saya bacakan ke mereka, seperti membacakan cerita sebelum tidur untuk Prema, putra saya.

Menurut informasi, di desa-desa adat banyak anak kecil. Saya membaca banyak catatan perjalanan teman-teman yang berkunjung ke Wae Rebo dan kampung lainnya, semua menyarankan membawa buah tangan untuk anak-anak. Baik berupa makanan ringan, mainan atau buku bacaan anak. Wah pas banget ini dengan impian saya. Mari kita bawakan buku bacaan anak yang asyik dan seru.

Salah satu kegiatan saya, menjadi relawan di Komunitas “Ayo Dongeng Indonesia” dan “Dongeng Kota Hujan” Selain itu saya juga kerap mengajar di Sekolah dengan metode becerita

Selain mendorong mereka untuk mencintai buku, membaca akan mengajak mereka menjelajah dunia lewat berbagai kisah menarik.  Banyak pesan moral yang bisa kita sampaikan saat mendongeng.  Pun dapat merangsang daya imajinasi anak-anak tentang semesta yang maha luas ini.

Bermain bersama dengan aneka permainan sederhana juga akan sangat menyenangkan.  Banyak sekali permainan tradisional yang bisa dilakukan.  Beberapa teknik permainan dalam tim juga pasti akan menarik untuk dilakukan.  Selain melatih motoriknya, juga memupuk kebersamaan dan kekompakan.

Public Speaking

Gini-gini, saya pernah lho jadi juara lomba pidato tingkat nasional.  Err.. iya sih udah lama, waktu masih kuliah.  Saya juga biasa didapuk menjadi MC dan moderator di berbagai kesempatan.  Maka yang akan saya  akan sharing bagaimana menjadi pemandu acara yang baik sekaligus berlatih berbicara di depan publik.

Awalnya pasti mau gak mau mereka akan minta dibuatin konsep.  Beberapa waktu lalu pernah saya coba ke siswa-siswi Pasraman Ganesha, itu benar-benar detail saya buatkan catatannya.  Tak apa, untuk tahap awal.  Minimal melatih rasa percaya diri terlebih dahulu.  Ala bisa karena biasa.  Semakin sering berlatih tentunya semakin bagus termasuk mampu berimprovisasi sesuai dengan situasi dan kondisi acara.  Public Speaking itu menyenangkan lho.

Beberapa kesempatan memandu acara

Menonton Film Anak

Untuk anak-anak di daerah terpencil, mungkin menonton film akan menjadi suatu keistimewaan.  Tanpa bermaksud membuat mereka menjadi hedon, tak ada salahnya khan berbagi keceriaan lewat film.

Ada banyak film anak yang punya pesan moral yang baik dan mendidik.  Tentang persahabatan,  nasionalisme, petualangan, semangat menuntut ilmu, kerjasama, kejujuran dan sebagainya.  Untuk film Indonesia, kita punya Denias, Garuda di Dadaku, Keluarga Cemara, Tanah Air Beta, Rumah Merah Putih dan banyak  lainnya.  Untuk film luar ada Finding Dory, Coco, Moana dan lain-lain.  

Pesan-pesan yang disampaikan via audio visual begini biasanya cepat nyantol di benak anak.   Apalagi kalau usai menonton film, dilanjutkan dengan mendiskusikannya. Semacam bedah film gitu.  Pasti akan sangat menarik mendengar anak-anak mengemukakan pendapatnya.  Ah, membayangkannya saja saya sudah senyum-senyum sendiri.  Baru segini aja hati saya sudah terasa hangat.

Memperkenalkan Tari Bali

Cinta budaya bangsa, ini yang akan saya perkenalkan bagi pada mereka.  Tanpa bermaksud mengesampingkan bahwa mereka punya budaya sendiri yang tentunya juga sangat luar biasa dan saya juga akan belajar di sana, mengenalkan tarian daerah lain menurut saya tak ada salahnya.  Selain alamnya yang cantik, nusantara kita tercinta ini sangat kaya dengan ragam budaya.   Kebetulan saya menekuni tari Bali, maka saya akan mengajarkan anak-anak untuk menari.  Minimal mereka kenal musiknya, tahu gerakan dasarnya. 

Menari Bali di beberapa event

Untuk menari ini mungkin akan jadi alternatif kegiatan saja karena pastinya akan menyesuaikan dengan lamanya waktu kunjungan di sana nanti. Minimal sudah saya catatkan sebagai bagian dari rencana perjalanan.

Itulah 4 hal yang ingin saya lakukan jika mendapat kesempatan melakukan volunteer trip.  Sesungguhnya ketika berkunjung ke suatu tempat, bukan saya yang mengajar.  Biasanya, justru sayalah yang belajar dan banyak mendapatkan hal-hal baru yang mengkayakan ruang pikir dan hati.  Kearifan lokal di setiap daerah itu berbeda dan selalu menarik untuk dipelajari dan dijelajahi.

Setiap orang adalah guru. Setiap tarikan nafas kita, setiap pandangan mata, suara-suara di telinga  adalah guru kehidupan.  Semesta ini adalah guru.  Pada saat kita (disebut) mengajar sebenarnya kitalah yang sedang belajar.  Belajar mendengar, belajar memahami, belajar berbagi, belajar segalanya.  Karena sekolah kehidupan yang sesungguhnya adalah hidup itu sendiri.

Ikuti Kata Hati, Rencanakan Perjalanan Bareng Traveloka

Setiap kali bepergian dan harus mencari tiket pesawat, kereta hingga hotel, traveloka adalah jalan ninjaku. Bahkan nyari tiket tempat wisata pun biasanya saya percayakan pada traveloka.  Harus saya akui, beberapa tahun belakangan traveloka adalah teman setia banget. Beberapa kali berganti gadget, aplikasi pertama yang saya install adalah Traveloka. Penting banget soalnya. 

Selain urusan beli tiket pesawat, booking hotel, fitur favorit saya adalah Traveloka Xperience. Gimana nggak. Xperience menawarkan lebih dari 10 gaya hidup mulai dari nonton film, konser, spa hingga paket tur. Semuanya disertai testimoni dan pengalaman dari pengguna yang lebih dulu mencoba. Semacam review gitu lah. Dari sini kita jadi mendapat banyak informasi terkait rencana kita menikmati hidup. Healing kalau istilah anak sekarang.  Paket tur bahkan sudah disiapkan dengan itinerarynya lho, jadi kita bisa pilih-pilih sesuai hati.  Ibarat kata, semua tuntas dalam genggaman, dengan satu aplikasi.

Pokoknya jalani liburan dengan caramu. Life, Your Way. Kalau kamu sukanya nonton, ya lakukan. Sukanya makan, tinggal cari referensi restorannya di Traveloka. Sukanya staycation, cuss packing. Sukanya ke tempat tempat wisata, merawat diri di salon, lakukan saja. Untuk diri sendiri, sebagai rasa terimakasih untuk waktu yang sudah dilalui dengan baik. Ikuti kata hatimu.  Bener-bener #LifeYourWay banget deh.

Namanya juga usaha mewujudkan impian ya, jadi saya siapkan itinerarynya jauh-jauh hari. Kalau tiba waktunya mendapat kesempatan ke Flores tinggal jalani saja. Referensinya saya dapatkan dari Traveloka Xperience.  Berikut itinerary sederhana yang saya siapkan. Niatnya sih minimal di sana sekitar 1 minggu ya. Kalau diberi lebih ya tentunya dengan senang hati juga dijalani.  Hari 1 – 3 menikmati keindahan alam Flores, hari 4 – 7 kegiatan voluntrip.

Lho gak main ke Pulau-pulau nih?

Kalau lihat itinerary di atas, memang saya belum berencana untuk mengunjungi Pulau-pulau cantik seperti Pulau Padar, Kenawa dll. Kalau nurutin keinginan sih pengennya ya sekali jalan bisa benar-benar keliling. Tapi rasanya tidak memungkinkan untuk traveling dalam waktu panjang deh. Saya masih ada tugas dan kewajiban lain di Bogor yang gak bisa ditinggalkan dalam waktu lama. Lain waktu saya tentunya akan rencanakan liburan di traveloka lagi. Prioritas berikutnya tentulah Pulau-pulau cantik termasuk  mengintip habitat si hewan purba, komodo.

Percayakan Setiap Moment Perjalanan Berharga Pada Traveloka

Saya sadar betul, biaya menuju Flores tak sedikit.  Waktu tempuh dan jarak juga tak singkat. Karena itu perjalanan ini harus benar-benar direncanakan dan selayaknya memberi makna dan manfaat. Karena itu saya memilih voluntrip sebagai jalan mewujudkan impian. Meski hanya sekecil butiran debu, saya berharap dapat memberi manfaat untuk sesama, agar perjalanan terasa lebih bermakna.

Traveloka membantu mewujudkan impian ini dengan cara yang manis. Berkat traveloka, banyak mimpi dan rencana perjalanan saya yang terwujud. Saya mengunjungi banyak tempat berbekal tiket promo dan voucher hotel dari traveloka. Di blog ini banyak cerita liburan yang saya tuliskan dan menjadi catatan perjalanan hidup yang manis, baik bersama keluarga, orang-orang tercinta dan sahabat. 

Buat kalian yang kemaren-kemaren sibuk banget sampai lupa book tiket, hotel dll untuk liburan akhir tahun, traveloka menyediakan promo akhir tahun dadakan lho. Gak tanggung-tanggung, diskonnya sampai 70 %. So, gak ada alasan untuk batal liburan.

Rencananya perjalanan ke Flores akan saya wujudkan bersama suami dan anak. Sejak dulu, keluarga kecil kami memang rutin ngetrip bareng. Saya dan suami kebetulan mempunyai hobi dan minat wisata yang sama. Nah, misi kami adalah membuat Prema juga mengikuti jejak kami. Bahkan kami melangitkan doa semoga langkah kaki Prema menjelajahi dan memberi manfaat dalam setiap perjalanannya jauh lebih baik dari kami, jauh lebih luas dari kami. 

Mengajaknya ke Flores sekaligus membuatnya mengenal kearifan lokal di sana. Memupuk kecintaannya pada sejarah dan budaya Indonesia yang begitu indah dan beragam. Membuka matanya bahwa di luar sana banyak terbentang kesempatan luas untuk dinikmati, dijaga, dirawat dan dijelajahi.

Tentu saja, kami juga sekaligus memperkenalkan traveloka padanya,  bagaimana cara memesan tiket dan kebutuhan perjalanan lainnya. Voucher dan promonya selalu melimpah. Andalan banget deh pokoknya. Bantu doa ya teman-teman semua, semoga mimpi saya bisa terwujud.

Teman-teman pakai traveloka juga khan?

Yuk ikuti suara hati, rencanakan perjalanan indahmu  bersama Traveloka #LifeYourWay. Cerita-cerita ya di kolom komen.  Info selengkapnya  langsung aja klik https://trv.lk/traveloka_lifeyourway_blog

Salam

Arni

Referensi :

*https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Flores*

*https://travel.kompas.com/read/2020/12/20/201500227/5-tempat-wisata-yang-wajib-dikunjungi-saat-liburan-di-flores*

*https://www.traveloka.com/id-id/activities/indonesia/product/2h1m-wae-rebo-oleh-your-flores-2000932930194*

*https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/04/27/traveloka-situs-perjalanan-yang-paling-banyak-dikunjungi-masyarakat-indonesia*

*https://www.tripadvisor.co.id/Attractions-g297729-Activities-Flores_East_Nusa_Tenggara.html*

*Foto dan grafis : Pribadi, edit with canva*

12 thoughts on “Voluntrip, Traveling Cara Aku Bareng Traveloka

  1. Seruuuuu, NTT selalu seru. Aku juga pernah ke Rote. Ikut suami setahun di Kupang. Banyak tempat hidden gem bisa kita explore di sana bersama Traveloka. Apalagi Flores ya, sudah menjadi destinasi wisata favorit dunia.

  2. Hani says:

    Flores tuh lengkap banget, ada wisata pantai, gunung, kerajinan, arsitektur, adat, kuliner… Pernah ke Flores ama teman, meeting point di Maumere,lalu jalan darat ke Labuan Bajo. Mampir-mampir sih…Kenangan tak terlupakan deh…Kangen ke Flores lagi. Semoga terlaksana ya Voluntripnya…

  3. Wah iya benar juga. Tahun depan harus traveling bersama keluarga. Bisa ambil promo akhir tahun gini kan ya. Mau cek promo dulu lah…. rencanain sekarang meski dadakan belinya. Semoga terealisasi

  4. Hendra Suhendra says:

    Banyak juga yang memimpikan ke NTT ya. Kalo impian saya bisa traveling ke Lombok. Penasaran melihat langsung keindahan alam dan laut birunya. BTW, Traveloka memang selalu terdepan untuk urusan traveling 👍👍

  5. Saya pakai Traveloka juga dong. Alhamdulillah sudah 2 kali menginjakkan kaki di Ende dan sudah sekali sampai di puncak Kelimutu. Memang bumi flores itu beneran Indah mbak, sayangnya saat itu saya nggak bisa banyak menjelajah karena ke sana untuk urusan kerjaan.

    Yup anak-anak di banyak daerah di flores itu akan senang sekali jika ada orang luar yang mau berbagi dengan mereka. Tak hanya berupa materi, bahkan berupa cerita pun mereka akan senang. Semoga bisa segera terwujud ya mbak agenda volunteer trip ke Flores.

  6. Yuni Bint Saniro says:

    Kayaknya menyenangkan banget ya Kak konsep perjalanannya.Nggak hanya menikmati lokasi wisata. Tapi juga melakukan hal-hal kemanusiaan. Berbagi kebaikan. Pasti menyenangkan.

  7. Setuju sih mbak, sebuah pengalaman dan momen banget sih jika perjalanan tak sekedar jalan dan foto doang, experience seperti belajar hal baru, berbagi, dan nambah teman adalah hal yang paling berharga ❤️

  8. Baru ajaa November kemarin ke Flores dan emang, itu pulau nggak ada habisnya. Beruntung habis sailing bisa ke Waerebo dan lanjut sampe Bejawa. Asli, magis banget keindahan alam dan budaya Flores. Semoga kak Arni bisa voluntrip ke Flores, pasti luar biasa berkesan

Leave a Reply to Yuni Bint Saniro Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *