8-1

Kearifan Lokal Desa Sade, Lombok Tengah

Desa Sade

Saat berkendara menuju Pantai Kuta Mandalika lalu ke Tanjung Aan dan Bukit Merese kami melintasi sebuah desa yang dari luar tampak sangat unik. Sekilas ramai oleh pengunjung.  “Ini Desa Sade, desa tradisional yang jadi desa wisata karena masih memelihara adat istiadat dan budayanya. Nanti kita ke sini, sekarang ke pantai aja dulu,” kata Ari, guide kami hari itu yang kemudian melajukan kendaraan menuju pantai Tanjung Aan dan Bukit Merese

Dan jadilah setelah berpanas-panas ria di pantai, dalam perjalanan menuju ke penginapan kami mampir sejenak ke Sade yang terletak di Rembitan, Pujut, Lombok Tengah.  Makanya wajah kami udah yang super kucel deh pas ke Sade hahaha.  Harap maklum yaaaa

Bangunan tradisional khas Lombok menyambut kedatangan kami di Sade, bentuknya mengerucut dan dikenal sebagai lumbung. Dalam perjalanan selanjutnya di kota Mataram dan sepanjang jalan di Lombok, kami menemukan banyak sekali bentuk-bentuk bangunan serupa, bahkan di bangunan permanen sekalipun, selalu ada bentuk lumbung di atasnya. Continue reading “Kearifan Lokal Desa Sade, Lombok Tengah”

8-1

Suatu Hari di Tanjung Aan dan Bukit Merese

Tanjung Aan Bukit Merese

“Kak Ari, habis ini kita mau ke mana?” tanya Prema saat kami kembali ke  mobil setelah puas menikmati keindahan Pantai Kuta Mandalika

Masih ke pantai juga, namanya Tanjung Aan. Tapi yang ini lebih indah pemandangannya karena ada bukitnya juga.  Namanya Bukit Merese, kalau naik sampai ke puncak nanti dari atas bakalan indah sekali,” Kak Ari langsung promo nih.  Cocok deh jadi guide.

“Nanti di sana kita berenang, bu?” Tanya Prema lagi.  Dia memang sudah tak sabar pengen berenang.  Sejak awal memutuskan Lombok sebagai destinasi liburan kali ini, Prema sudah kegirangan saat tahu bakalan banyak ketemu pantai.

Gak dulu deh ya. Kita berenangnya nanti aja, sekalian snorkeling di Gili Trawangan,” Saya mencoba bernegosiasi dengannya

“Jiaaah… kirain mau berenang, kalau cuma lihat-lihat aja khan gak asyik ” huhuhu Prema kecewa Continue reading “Suatu Hari di Tanjung Aan dan Bukit Merese”

8-1

Menikmati Keindahan Pantai Kuta Mandalika Lombok

Pantai Kuta Mandalika

“Aku tidak bisa memilih salah satu di antara kalian.  Aku sudah memutuskan bahwa aku adalah milik semua  orang.  Milik kerajaan ini dan milik seluruh rakyat,” kata Putri Mandalika dari tepi tebing di Pantai Seger.

Hari itu Putri Mandalika tampak begitu cantik dalam balutan kain sutra.  Putri memang mengundang seluruh pemuda dan pangeran agar berkumpul di Pantai Seger di pagi buta pada tanggal 20 bulan kesepuluh (menurut penanggalan Sasak) untuk mengumumkan pilihannya atas lamaran dari para pangeran-pangeran kerajaan lain.

Putri Mandalika bingung.  Dia tahu, jika memutuskan memilih salah satu pangeran, dipastikan akan terjadi pertumpahan darah dan perang  yang pada akhirnya akan mengorbankan rakyat  dan menimbulkan kerugian besar. Continue reading “Menikmati Keindahan Pantai Kuta Mandalika Lombok”